Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika melibatkan unsur pentahelix, yakni pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media dalam mendukung penanganan dampak virus Corona (Covid-19).
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menegaskan bahwa keterlibatan kelima unsur itu dilaksanakan secara sistematis dan komprehensif.
“Kami memanfaatkan betul jejaring kerja sama pentahelix. Karena memutus rantai penyebaran Covid-19 tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus kolaboratif dan sistematis. Karena itu, kami berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait maupun Pemerintah Daerah. Kemudian juga dengan masyarakat, akademisi, dunia usaha dan media,” tutur Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam Rapat Kerja bersama Anggota Komisi I DPR RI melalui konferensi video dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (07/04/2020).
Dalam rapat kerja itu, Menteri Johnny menegaskan sesuai dengan Keputusan Presiden No.7/2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, Kementerian Kominfo mendukung penuh setiap upaya untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi dan merespon Covid-19.
Komunikasi publik juga dilakukan secara terus-menerus untuk menyampaikan apa saja kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, dan dukungan terhadap UMKM. Selain itu, kebijakan terkait pemulihan perekonomian, pelaksanaan jaring pengaman sosial, pembatasan sosial berskala besar, kebijakan terkait mudik, dan sebagainya.
Menteri Johnny menuturkan seluruh informasi disebarkan ke semua jaringan baik media sosial, media mainstream, maupun media konvensional. Dia menegaskan dukungan Kementerian Kominfo dilaksanakan sesuai dengan koridor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Saat ini kami mendukung secara penuh Gugus Tugas termasuk dalam akivitas komunikasi publik agar komunikasi publik antar elemen bangsa dapat terselenggara dengan baik dan bisa mendukung pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Rapat kerja kali ini ditutup dengan kesepakatan antara Anggota Komisi I DPR RI dan Menteri Kominfo yakni pertama, Komisi I DPR RI memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo terkait pengendalian informasi penanganan dan pencegahan Covid-19 sesuai tupoksi Kemkominfo.
Kedua, Komisi I DPR RI meminta Kementerian Kominfo untuk melakukan hal-hal sebagai berikut yakni :
a.mengoptimalkan program diseminasi informasi non-medis terkait penanganan Covid-19 baik offline maupun online secara masif, dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan dan dilakukan secara berkelanjutan dan merata ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
b. menyampaikan informasi dari pemerintah terkait data, program, informasi yang simetris dan konsisten dengan narasi yang positif terkait penanganan Covid-19 untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
c. mendeteksi berita hoaks dengan cepat sehingga tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
d. memantau secara intensif kinerja layanan telekomunikasi dan internet sehingga kualitas layanan tetap terjaga dengan baik selama masa darurat Covid-19 di wilayah pemukiman dan secara khusus meningkatkan layanan di wilayah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) di seluruh Indonesia.
Ketiga, Komisi I DPR RI mendukung pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa Aplikasi PeduliLindungi untuk pencegahan dan penanganan pandemik Covid-19 dengan tetap menjaga perlindungan data pribadi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Terkait hal tersebut, Komisi I DPR RI mendesak Kementerian Kominfo untuk lebih meningkatkan sosialisasi pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi kepada Kementerian/Lembaga terkait untuk diteruskan kepada masyarakat.
Raker Komisi I DPR RI dengan Menteri Kominfo secara virtual tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya diikuti oleh 53 orang Anggota Komisi I DPR RI.
Menurut Menteri Johnny, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik, DPR dan Kominfo menggelar Rapat Kerja secara daring. Rapat kerja secara online ini juga memberikan gambaran bahwa bangsa Indonesia tengah mengalami transformasi digital
“Sebuah era baru yang menyimpan begitu banyak peluang dan harapan. Peluang dan harapan untuk memperkokoh keunggulan bangsa kita diantara bangsa-bangsa lain di dunia,” tutup Menteri Johnny.