Trump Umumkan Tarif Baru Barang Impor untuk 160 Negara, Indonesia Kena 32%

BRIEF.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan tarif barang impor untuk 160 negara termasuk Indonesia, yang diberlakukan mulai Rabu (2/4/2025).

Tarif barang impor tersebut diberlakukan dengan kisaran antara 10% hingga 50%. Indonesia dikenai tarif impor sebesar 32%.

Dalam pengumuman yang diunggah di akun Instagram Gedung Putih, @whitehouse, Indonesia berada di posisi ke-10 negara-negara yang terkena kenaikan tarif AS, setelah China, Uni Eropa, Vietnam, Taiwan, Jepang, India, Korea Selatan, Thailand, dan Swiss.

Indonesia bersama negara-negara Asia Tenggara bahkan masuk dalam daftar 50 besar terkena kebijakan tarif impor Trump.

Kamboja menduduki posisi pertama dengan besaran tarif impor 49%, disusul Laos 48%, Vietnam 46%, Myanmar 44%, Thailand 36%, Indonesia 32%, Malaysia 24%, Filipina 17%, dan Singapura 10%.

“Negara kita dan para pembayar pajaknya telah ditipu selama lima puluh tahun, tetapi hal itu tidak akan terjadi lagi,” kata Donald Trump, yang dikutip pada caption unggahan tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Trump mengatakan bahwa tarif impor tersebut  bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di dalam negeri.

Trump menyebut hari pengumuman itu sebagai “Hari Pembebasan” bagi AS, karena telah dirugikan oleh banyak negara akibat praktik perdagangan yang tidak adil.

Dalam pidatonya di Rose Garden, Gedung Putih, Trump mengklaim kebijakan ini sebagai langkah untuk mengatasi defisit perdagangan yang dia sebut sebagai ‘darurat nasional’.

“Ini adalah hari pembebasan bagi Amerika. Kita akhirnya menempatkan Amerika di posisi pertama,” ujar Trump.

Timbal Balik

Trump menyebut kebijakan ini dibuat dengan prinsip resiprokal atau timbal balik, di mana AS menerapkan tarif yang sebanding dengan bea masuk oleh negara-negara lain terhadap barang AS. 

Meski demikian, ada beberapa pengecualian di mana AS mengenakan tarif yang setara dengan yang diberlakukan negara lain.

“Banyak negara sahabat justru lebih merugikan AS dibandingkan negara yang dianggap lawan,” ungkap Trump.

Dia juga menyinggung kebijakan AS yang selama ini terlalu murah hati dalam membantu ekonomi negara lain, termasuk Meksiko dan Kanada.

“Kita mensubsidi banyak negara dan membuat mereka tetap bertahan dalam bisnis. Mengapa kita melakukan ini? Pada titik tertentu, mereka harus bekerja untuk diri mereka sendiri,” tutur Trump. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pelantikan Paus Leo XIV, Presiden Prabowo Diwakili Cak Imin

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto dipastikan tidak akan menghadiri...

Indonesia-Inggris Perkuat Kemitraan Ekonomi Strategis

BRIEF.ID - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Kerajaan Inggris...

BI: Aliran Modal Asing Masuk Pekan Kedua Mei 2025 Sebesar Rp 4,14 Triliun

BRIEF.ID - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing...

Gubernur Pramono Aktifkan 5 Taman Kota Beroperasi 24 Jam di Jakarta

BRIEF.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi...