BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring investor mencermati rencana pertemuan Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Selasa (28/10/2025), kurs rupiah dibuka menguat 0,02% atau 3 poin menjadi Rp16.618 per dolar AS dari level sebelumnya Rp16.621 per dolar AS.
Sementara di pasar spot, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,03% menjadi Rp16.610 per dolar AS. Meski demikian penguatan rupiah tak berlangsung lama, dan sempat terkoreksi 0,05% ke level Rp16.623 per dolar AS.
Hingga pukul 10:00 WIB, nilai tukar rupiah terpantau berada di level Rp16.614 per dolar AS, dan menjadi mata uang Asia paling lemah pada perdagangan hari ini.
Berbeda dengan mayoritas mata uang Asia yang menguat, rupiah nampaknya belum dapat memanfaatkan tren pelemahan indeks dolar AS sebesar 0,12% ke 98,82 pada penutupan perdagangan Senin (27/10/2025).
Meredanya tensi perang dagang AS-Tiongkok, seiring dialog delegasi AS-Tiongkok terkait hubungan dagang kedua negara yang berlangsung impresif, membuat indeks dolar AS tertekan ke zona merah.
Hasil pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan penandatangan kesepakatan hubungan dagang AS-Tiongkok, yang akan dilakukan Presiden Donald Trump, dan Presiden Xi Jinping, disela-sela KTT APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) di Korea Selatan, pada 31 Oktober 2025 hingga 1 November 2025.
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah tipis di kisaran level Rp16.550 per dolar AS hingga Rp16.650 per dolar AS. (jea)
