Perjanjian Perdagangan Dirampungkan Sebelum Transisi Pemerintahan, Oktober 2024

August 29, 2024

BRIEF.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, diplomasi perjanjian perdagangan dirampungkan sebelum transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih, periode 2024-2029  Prabowo Subianto, pada 20 Oktober 2024.

Mendag mengatakan, saat ini neraca perdagangan Indonesia terus mengalami surplus hingga 51 bulan berturut-turut sehingga harus terus diperkuat melalui penyelesaian hambatan perdagangan dan perjanjian diplomasi.

“Sekarang ini banyak sekali hambatan perdagangan, bukan kampanye perdagangan bebas sekarang justru hambatan. Oleh karena itu, kita menyelesaikan diplomasi perdagangan melalui perjanjian-perjanjian,” ujar Mendag  saat membuka Trade Corner Spesial Dialogue di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7-8 persen, kata Mendag, diplomasi luar negeri perlu dilakukan.

Saat ini, Indonesia sedang menyelesaikan Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) yang diharapkan  selesai pada September 2024.

Selain itu, Mendag juga menyebut bahwa pemerintah memiliki strategi perluasan baru di luar wilayah Amerika Serikat dan Eropa. Pasar-pasar non tradisional ini antara lain Asia Tengah, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

“Kita harus menguasai pasar dunia, kalau ekspor tetap seperti sekarang, enggak mungkin tumbuh 7-8%,” jelas Mendag.

Lebih lanjut dikatakan,  strategi lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan pengendalian arus barang impor dan memperkuat produktivitas dalam negeri.

Mengendalikan serbuan barang impor ke Indonesia dapat menjaga agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak tergerus. Barang-barang impor dari luar juga diwajibkan memiliki standar SNI, izin dari BPOM hingga sertifikat Halal.

“Dalam negeri kita  perkuat, barang-barang harus dikendalikan agar adil. Kalau barang luar membanjiri kita tanpa ada SNI, tanpa ada izin dari BPOM, tidak ada segala hal dan lain-lain tentu kita akan kalah bersaing, kan. Oleh karena itu harus ditata, dikendalikan, negara lain juga begitu. Nah baru ekonomi kita tumbuh,” kata Mendag.

No Comments

    Leave a Reply