Jakarta, 25 Februari 2021 – PT Kalbe Farma Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya terhadap pejuang kanker di Indonesia. Salah satunya melalui layanan Kalbe Oncology Total Solution atau One Onco. One Onco adalah layanan onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif bagi pasien kanker melalui layanan diagnostik terpadu, terapi pengobatan hingga komunitas. Layanan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya.
Kanker dikenal sebagai penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke, dan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Pada tahap awal perkembangannya, kanker tidak menimbulkan gejala dan biasanya baru terdeteksi saat telah mencapai stadium lanjut. Ini menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kematian akibat kanker.
Dari tahun ke tahun, jumlah penderita kanker di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, disebutkan bahwa jumlah penderita kanker di Indonesia berada pada angka 1,4 per 1.000 penduduk, dan jumlah tersebut naik menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, terutama di masa pandemi seperti saat ini.
“Pada saat awal perkembangan, kanker tidak menimbulkan gejala sehingga banyak pasien kanker yang tidak menyadari. Bila dikenali sejak awal, kanker besar kemungkinan bisa dikendalikan,” ujar dr Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi.
Secara umum penanganan kanker terbagi menjadi pengobatan lokal dan pengobatan sistemik. Pengobatan lokal meliputi operasi dan radiasi, sedangkan pengobatan sistemik mencakup kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi. Selama menjalani pengobatan pasien umumnya mengalami beberapa efek samping, misalnya kesulitan makan baik karena pengobatan yang dijalani maupun hilangnya nafsu makan.
Di sisi lain, pasien harus tetap mendapatkan nutrisi yang baik selama menjalani perawatan. Nutrisi yang tepat menjadi penting karena bisa mempertahankan berat badan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh akan menentukan tindakan selanjutnya dalam penanganan kanker. Selama pengobatan, mulut penderita mungkin menjadi pahit atau penuh sariawan sehingga menyulitkan untuk menelan makanan padat. Salah satu cara untuk menjaga asupan nutrisi adalah dengan mengonsumsi makanan berbentuk cair.
“Kesulitan mengonsumsi nutrisi padat bisa diganti dengan nutrisi cair sebagai pelengkap maupun pengganti sebelum, selama, maupun sesudah menjalani terapi,” ujar dr Dedyanto. Ia mengatakan dukungan nutrisi yang tepat akan mengoptimalkan terapi kanker pada pasien.
Shahnaz Haque, survivor kanker, mengamini apa yang dikatakan oleh dr. Dedyanto. Ia menjelaskan selama menjalani perawatan, nafsu makannya turun drastis dan berakibat pada turunnya berat badan dan daya tahan tubuh. Ia kemudian bertekad untuk mengalahkan kanker dan mulai menjalani saran-saran dokter, salah satunya dengan mengonsumsi nutrisi yang tepat.
Saat ini Shahnaz dikenal sebagai salah satu survivor yang kerap mengedukasi publik terkait kanker. Ia juga berbagi pengalaman selama menjalani terapi sebagai penyemangat bagi pejuang kanker yang sedang menjalani terapi. “Saya adalah seorang survivor dan saya ingin menjadi inspirasi bagi para pejuang kanker lain di Indonesia,” tegas Shahnaz Haque.
No Comments