BRIEF.ID – Pada 8 Mei 2025 pukul 18.08 waktu Vatikan atau sekitar pukul 23.08 WIB, asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina untuk menandakan bahwa paus baru telah terpilih pada konklaf yang berlangsung sejak 7 Mei 2025.
Lonceng Basilika Santo Petrus dibunyikan, dan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus bersorak menyambut kabar itu. Paus ke-267 Gereja Katolik Roma adalah Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost.
Ia resmi terpilih pada 8 Mei 2025 melalui konklaf yang berlangsung selama dua hari, 7-8 Mei 2025 di Kapel Sistina, Vatikan. Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April 2025 setelah memimpin Gereja Katolik selama 12 tahun.
Makna Nama “Leo XIV” adalah melanjutkan tradisi nama kepausan yang telah digunakan oleh 13 Paus sebelumnya. Nama ini dipilih untuk menghormati Paus Leo I (Leo Agung), yang dikenal karena kontribusinya memperkuat doktrin Gereja dan mempertahankan Roma dari invasi.
Terpilihnya Paus Leo XIV, menandai pertama kalinya seorang Paus berasal dari Amerika Serikat, mencerminkan semakin globalnya kepemimpinan dalam Gereja Katolik.
- Profil Paus Leo XIV
- Nama lengkap: Robert Francis Prevost
- Tempat dan tanggal lahir: Chicago, Amerika Serikat, 14 September 1955
- Ordo: Anggota Kongregasi Ordo Santo Agustinus (OSA)
- Usia saat terpilih: 69 tahun
- Pendidikan
- Gelar sarjana filsafat dan teologi dari Amerika Serikat.
- Doktor hukum kanonik dari Universitas Kepausan Santo Tomas Aquinas (Angelicum) di Roma.
- Karier Gerejawi
- Melayani sebagai misionaris dan imam di Chiclayo, Peru selama beberapa tahun.
- Superior Jenderal Ordo Agustinus (2001–2013), menjabat dua periode.
- Diangkat menjadi Uskup Chiclayo, Peru pada 2014 oleh Paus Fransiskus.
- Di Vatikan, menjabat sebagai:
- Prefek Kongregasi untuk Para Uskup (setara menteri kabinet untuk urusan pengangkatan uskup),
- Anggota Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa,
- Kardinal sejak tahun 2023, dengan gelar Kardinal-Diakon San Pio V a Villa Carpegna.
- Ciri Kepemimpinan
- Disegani karena kerendahan hati, pengalaman pastoral lintas budaya, dan komitmen pada reformasi struktural dalam Gereja.
- Dekat dengan nilai-nilai Paus Fransiskus, terutama dalam hal synodality (keterlibatan umat), transparansi, dan perhatian pada umat pinggiran. (nov)
