BRIEF.ID – Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengimbau pemerintah membenahi sektor hilir industri tekstil nasional, yang kini dibanjiri barang impor. Saat ini, sektor yang memproduksi bahan sandang terus terpuruk.
“Dari sisi hilir patut dibenahi, sebab pasar Indonesia memang menggiurkan,” kata Mukhtarudin saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian RI di Senayan, Jakarta, dikutip dari laman resmi DPR RI, Kamis (11/7/2024). Ia juga menyayangkan pasar tekstil Indonesia kini diwarnai barang impor.
Mukhtarudin mengatakan, situasi memprihatinkan ini disebabkan daya saing industri nasional yang lebih rendah ketimbang industri di luar negeri.
“Dari sisi industri, mesin-mesin pabrik tekstil kita sudah tua. Memang sudah kita beri insentif tapi ada kemajuan?,” kata dia.
Dikatakan, industri pabrik tekstil nasional ibarat jauh panggang dari api. Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, pemberian insentif kepada industri tekstil nyatanya belum mampu menaikkan eksistensi industri tersebut di pasaran.
“Saya lihat secara teknologi kalah, desain kalah. Sementara dari sisi hulunya, bahan baku masih impor,” terangnya.
Sementara itu, regulasi terkait tekstil juga sudah ada. Hanya saja, pengawasan dari pihak berwenang masih kurang.
“Maka saya mengusulkan agar ada rapat gabungan dengan beberapa komisi terkait untuk membahas masalah ini,” kata Mukhtarudin.
No Comments