BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (29/11/2024), merosot ke level 7.100 dipicu aksi jual saham pertambangan.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,45% atau 32,16 poin ke level 7.168. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,71% atau 6,22 poin ke posisi 867,25.
Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak si zona merah, bahkan sempat menyentuh level terendah di 7.109 dan level tertinggi di 7.200.
Sebanyak 383 saham dilepas investor dan mengalami penurunan harga, 168 saham naik harga, dan 214 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 11,720 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 549.797 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp5,486 triliun.
Pelemahan IHSG dipengaruhi tekanan jual terhadap saham-saham di seluruh sektor, terutama saham pertambangan, seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
ADRO terpantau turun sebesar 24,28% atau Rp670 menjadi Rp2.090 per saham, ITMG turun sebesar 1,28% atau Rp350 menjadi Rp26.950 per lembar, dan PTBA terkoreksi 2,15% atau Rp60 menjadi Rp2.730 per saham.
Tekanan jual yang dilancarkan investor di BEI mengikuti bursa regional Asia yang mayoritas dibuka melemah pada perdagangan hari ini, antara lain indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo melemah 0,62% atau 238,69 poin ke level 38.110,37.
Selanjutnya, indeks Kuala Lumpur di Bursa Malaysia melemah 0,23% atau 3,72 poin ke posisi 1.593,77, dan indeks Straits Times di Bursa Singapura melemah 0,45% atau 16,67 poin ke 3.720,58.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 7.100 hingga level resistance 7.200.