BRIEF.ID – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, ekosistem digital Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dikelola BPJS Kesehatan menjadi salah satu praktik baik pengelolaan jaminan sosial dunia.
“BPJS Kesehatan akan berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi informasi untuk jaminan kesehatan di Indonesia. Sejak Program JKN diimplementasikan kami berkomitmen untuk terus berinovasi, mengembangkan solusi-solusi terkini untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan setara, kepada para peserta JKN yang tidak lepas dari peranan teknologi informasi,” kata Ali Ghufron pada The 17th ISSA International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT 2024), di Nusa Dua, Bali, Rabu (6/3/2024).
Ghufron mengatakan, dalam satu dekade penyelenggaraan Program JKN, cakupan kepesertaan per 1 Maret 2024 telah mencapai 268,7 juta orang atau sekitar 96,08% penduduk Indonesia.
“Hal ini menjadikan Program JKN sebagai salah satu program jaminan kesehatan sosial terbesar di dunia yang dikelola secara single payer dengan skema iuran,” katanya.
Sementara BPJS Kesehatan hanya memiliki jumlah pegawai yang sangat terbatas yaitu sekitar 9,4 ribu orang, yang artinya satu pegawai BPJS Kesehatan kira-kira harus melayani sekitar 28.500 peserta.
“Hal ini memunculkan gagasan implementasi transformasi kualitas pelayanan. Oleh karena itu dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mutlak diperlukan sebagai enabler, driver, dan accelerator untuk meningkatkan efektivitas program dan kualitas layanan,” kata Ghufron.
Selain itu, mengingat besarnya cakupan JKN serta tingginya jumlah transaksi, lanjutnya, maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam mendukung program tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan TIK dan transformasi digital menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak.
Ghufron menambahkan, cakupan pelayanan yang luas dengan banyak pihak atau pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan Program JKN, BPJS Kesehatan telah membangun sistem yang terintegrasi dengan banyak pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan ICT 2024 yang digelar tiga hari selama 6-8 Maret 2024 di Nusa Dua, Bali, dihadiri lebih dari 300 partisipan dari 71 negara.
International Social Security Association (ISSA) merupakan organisasi internasional terkemuka di dunia yang beranggotakan institusi-institusi jaminan sosial, departemen/lembaga, pemerintah, dan institusi lain, yang mengelola/menyelenggarakan satu atau beberapa bidang jaminan sosial.
ISSA dibentuk pada tahun 1927 di bawah naungan International Labor Organization (ILO). Saat ini ISSA memiliki kurang lebih 350 anggota dari kelembagaan yang berasal dari 160 negara. (ANTARA)
No Comments