BRIEF.ID – Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, debut Presiden RI Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Brasil, mempertegas posisi Indonesia sebagai aktor utama diplomasi dunia.
“Memanfaatkan real politics dan soft power, Presiden Prabowo memposisikan Indonesia sebagai aktor kunci di dunia, yang makin kompleks,” kata Khairul di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Khairul mengatakan, debut Prabowo di KTT G20 Brasil 2024 menunjukkan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya berkomitmen untuk memainkan peran besar dalam menyelesaikan tantangan global.
Tantangan dimaksud, lanjutnya, adalah ketahanan pangan, kemiskinan, perdamaian dunia, dan diplomasi ekonomi adalah isu-isu utama kebijakan luar negeri Indonesia.
Ia mengatakan, Prabowo membawa Indonesia tidak hanya mempresentasikan diri, tetapi juga untuk mengambil langkah strategis dalam menyelesaikan masalah besar yang memengaruhi seluruh umat manusia, baik dalam pidatonya maupun saat berjumpa dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Dalam perbincangan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia, Prabowo tidak hanya membahas isu domestik Indonesia, juga menawarkan solusi konkret untuk tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan perdamaian internasional.
“Indonesia berusaha memainkan peran lebih besar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dunia sambil tetap menjaga identitas dan kepentingan nasionalnya,” katanya.
Khairul mengemukakan, langkah-langkah diplomatik yang diambil oleh Prabowo juga menggambarkan strategi pragmatis dan berani, yang tidak hanya mengedepankan kepentingan nasional Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada penyelesaian masalah global yang lebih besar.
Indonesia, dengan kebijakan luar negeri yang tegas dan inklusif, dinilai siap menjadi kekuatan besar di dunia, membawa harapan bagi masa depan yang lebih damai dan sejahtera.
Namun, menurut dia, keberhasilan Indonesia tidak hanya akan dinilai dari kontribusi dalam forum internasional. Keberhasilan Indonesia akan bergantung pada konsistensi dalam mengimplementasikan kebijakan yang adil, berkelanjutan, dan inklusif.
“Seperti pepatah Jawa, urip iku urup yang berarti hidup adalah untuk memberi cahaya. Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari percakapan global, tetapi juga memberi cahaya bagi masa depan yang lebih baik bagi seluruh dunia,” katanya. (Ant/nov)