Jakarta – Di tahun kedepan Indonesia diprediksi akan masuk ke dalam 5 negara besar, sehingga untuk mewujudkannya diperlukan pengembangan dan pengelolaan dana riset.
Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pengumuman Kementerian PPN/Bappenas, Taufik Hanafi mengatakan pada pengembangan riset di sektor monitoring dan evaluasi pembangunan pemerintah telah melakukan sinergi dengan beberapa universitas di seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk mengembangkan riset di daerah-daerah.
“Jadi dalam melakukan evaluasi dengan slot nasional, kami lakukan di tingkat daerah. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pembangunan tingkat daerah, untu itu kami menjalin kerjasama dengan perguraun-perguruan tinggi yang ada di masing-masing di daerah,” kata Taufik di Gedung Pakarti Center, Jakarta, Selasa (19/3).
Ia menegaskan adanya hal tersebut dapat membantu seluruh masyarakat Indonesia di daerah, mengetahui keadaan secara nasional dan daerah. “Jadi supaya apa? Karna kita mengharapkan teman – teman di daerah jauh lebih tahu kondisi di daerah.”
Sedangkan itu, Wakil Direktur Eksekutif Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Medelina K. Hendytio menyatakan bahwa pengembangan riset di Tanah Air masih banyak yang harus diperbaiki. Hal tersebut diungkapkan karena ada beberapa prinsip yang belum dipenuhi oleh pemerintah.
“Sebetulnya kalau riset itu selalu harus berimplikasi pada kebijakan, perubahan kebijakan, perbaikan kebijakan, jadi harus relefan pertama. Terus kalau kedua, berbasis data itu.”
“Jumlahnya yang masih kurang ya belum banyak riset dilakukan. Kemudian bagaimana pendanaan , jadi pendanaan kualitas riset. Kemudian bagaimana pemanfaatan hasil riset itu yang tiga-tiganya itu yang masih harus didorong,” tambahnya.
No Comments