Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp42 Triliun di Triwulan III 2024

October 30, 2024

BRIEF.ID – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak laba bersih Rp42 triliun pada triwulan III 2024, atau tumbuh 7,56% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu.

Realisasi kredit perseroan secara konsolidasi juga naik signifikan sebesar 20,8% menjadi Rp1.590 triliun di triwulan III 2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan Perseroan membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen, yang mana kredit segmen korporasi mencatat pertumbuhan terbesar sebesar 29,4% (yoy) menjadi senilai Rp581 triliun pada triwulan III 2024.

“Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri,” ujar Darmawan, dalam Paparan Kinerja Keuangan Triwulan III 2024, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Dia mengungkapkan, Bank Mandiri juga secara konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat dan Perekonomian Indonesia.

Hal itu, lanjutnya, terlihat dari kredit segmen mikro produktif dan Small and medium-sized enterprises (SME) masing-masing juga tumbuh sebesar 13,04% (yoy) dan 13,7% (yoy) pada akhir September 2024.

Darmawan menjelaskan, perseroan juga mempertegas komitmen terhadap ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang telah mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM per September 2024.

“Dalam penyaluran KUR ini, Bank Mandiri memperkuat sektor produksi serta membangun sinergi bisnis dengan nasabah wholesale untuk mendorong kolaborasi yang lebih luas,” kata Darmawan.

Terkait dengan itu, Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan, seperti Pertanian dan Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah.

“Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit sesuai guidance pada kisaran 16% sampai 18% (yoy) dapat tercapai pada akhir tahun 2024,” ungkap Darmawan.

Dia menjelaskan, fungsi intermediasi tersebut diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 14,9 persen (yoy) menjadi senilai Rp1.667,5 triliun pada kuartal III-2024.

Peningkatan DPK tersebut, antara lain ditopang oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8% (yoy) menjadi senilai Rp596 triliun dan tabungan yang melesat 12,6% (yoy) menjadi senilai Rp635 triliun.

No Comments

    Leave a Reply