APBN Surplus Rp4,3 Triliun per April 2024 Meski Realisasi Penerimaan dan Belanja Negara Merosot, Ini Penjelasan Menkeu

BRIEF.ID –  Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan APBN mengalami surplus sebesar Rp4,3 triliun per April 2025. Meski demikian, penerimaan dan belanja negara justru merosot.

Menurut Sri Mulyani, surplus APBN sebesar Rp4,3 triliun tersebut, berbanding terbalik dengan posisi APBN tiga bulan sebelumnya (Januari-Maret 2025), yang mengalami defisit.

“Realisasi APBN 2025 setelah mengalami defisit 3 bulan dari Januari hingga Maret berturut-turut, pada April 2025 mengalami perubahan, yakni surplus Rp4,3 trilun,” kata Sri Mulyani, dalam Rapat Paripurna DPR, di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Selain itu, lanjutnya, surplus keseimbangan primer tercatat sebesar Rp173,9 triliun, dan posisi kas negara surplus Rp283,6 triliun dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).

Menkeu menyampaikan, APBN mengalami surplus meski penerimaan dan realisasi belanja per April 2025 sama-sama merosot secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Adapun realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp810,5 triliun hingga 30 April 2025. Angka itu merosot 12,4% secara tahunan dibandingkan dengan Rp925,2 triliun pada periode sama tahun lalu.

Sri Mulyani menjelaskan, realisasi pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Adapun penerimaan negara dari pajak mencapai Rp557,1 triliun hingga April 2025, terkoreksi 10,8% (yoy) dibandingkan dengan Rp624,2 triliun pada periode yang sama tahun 2024

Sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai (bea cukai) adalah Rp100 triliun hingga 30 April 2025, tumbuh 4,4% (yoy) dibandingkan Rp95,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp153,3 triliun hingga 30 April 2025, merosot 24,7% dibandingkan dengan Rp203,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Meski mengalami penurunan, realisasi penerimaan per April 2025 menunjukkan aktivitas ekonomi terus berjalan meski dihadapkan pada berbagai guncangan,” ujar Sri Mulyani.

Sementara, realisasi belanja negara adalah Rp806,2 triliun hingga 30 April 2025, menyusut 5,1% (yoy) dibandingkan Rp849,3 triliun pada periode yang sama tahun 2024

Belanja negara itu, terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp546,8 triliun atau turun 7,6% (yoy) dibandingkan dengan Rp591,7 triliun, dan transfer ke daerah Rp259,4 triliun atau tumbuh 0,7% (yoy) dibandingkan dengan Rp257,5 triliun.

“Belanja negara terealisasi sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3% dari target APBN. Hal ini menunjukkan di tengah masa transisi, APBN 2025 tetap berfungsi optimal dalam menujang pelaksanaan program prioritas yang sangat dirasakan oleh rakyat kita,” ujarnya.

Dengan realisasi pendapatan dan belanja negara yang merosot secara tahunan, maka anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencatatkan surplus Rp4,3 triliun hingga April 2025.

“APBN akan tetap dijaga menjadi instumen shock absorber menjaga menjaga stabilitas ekonomi, melindungi masyarakat dan menopang daya beli masyarakat seta mendorong dunia usaha,” ungkap Sri Mulyani. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Kementerian PKP Kelola Dana Jumbo Rp380 Triliun untuk Program 3 Juta Rumah, Maruarar: Harus Kerja Keras

BRIEF.ID - Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) secara...

Pemerintah Jerman dan Italia Didesak Pulangkan Emas Senilai US$245 Miliar dari AS

BRIEF.ID - Pemerintah Jerman dan Italia didesak memulangkan simpanan...

Menag: Pancasila Tawarkan Konsep Rasional Ciptakan Persatuan

BRIEF.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, Pancasila...

Indonesia Buka Peluang Impor Migas dari Rusia

BRIEF.ID – Pemerintah Indonesia membuka peluang untuk mengimpor minyak...