Connie Rahakundini: Ganjar Pranowo, The Real Indonesia Next President

January 12, 2024

BRIEF.ID  – Pengamat militer dan pertahanan keamanan Connie Rahakundini Bakrie  menyatakan,  Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo adalah The Real Next President dan Menteri Pertahanan (Menhan).

Berdasarkan hasil Debat Ketiga Pilpres 2024, Ganjar paling siap menghadapi  tema-tema Pertahanan, Keamanan, Politik Luar Negeri, Globalisasi dan Geopolitik, dibanding Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Capres Nomor Urut Prabowo Subianto.

“Mas Ganjar, confident-nya dapat, penguasaan materi bagus, ketenangan juga excellent dan percaya diri,” kata Connie dikutip dari akun Instagram @adian_napitupulu, Jumat (12/1/2024).

Menurut Connie,  seorang capres pada suatu hari akan berdiri di panggung dunia dan  kemungkinan besar  Indonesia menghadapi  masalah yang tidak mudah.

“Jadi tidak  bisa kalau kita diserang terus, ngomong datanya nanti saja, gak bisa. Jadi, kesiapan dalam berdiskusi, kesiapan dalam menyiapkan pandangan itu penting. Kalau kita lihat debat kemarin,  memang paling siap kelihatatan Pak Ganjar,” lanjutnya.

Connie membocorkan persiapan Ganjar menjelang debat ketiga Pilpres 2024,  yang berlangsung  Minggu (7/1/2024).

Connie menyatakan, sehari sebelum debat, beberapa orang berdiskusi dan memberi masukan kepada mantan Gubernur Jawa Tengah. Hasilnya adalah 80% apa yang disampaikan Ganjar  saat debat adalah hasil diskusi dengan tim.

“Kami brief, ada beberapa orang. Menurut saya beliau pintar banget. Dan, Pak Ganjar saat diskusi memang pintar, dia banyak tanya, termasuk CoC, dan DoC, itu sebenarnya agak detail untuk hubungan internasional,” tukas Connie.

Istilah Code of Conduct (CoC) atau Pedoman Tata Perilaku, dan Declaration of Conduct (DoC) atau Deklarasi Perilaku Para Pihak disampaikan Ganjar saat membahas sengketa di Laut Tiongkok Selatan atau Laut Cina Selatan.

Negara-negara yang terlibat dalam sengketa di Laut Tiongkok Selatan, antara lain Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia. Negara-negara itu merasa  berkepentingan untuk memperebutkan wilayah kawasan laut dan daratan dua gugusan kepulauan Paracel dan Spratly.

Ganjar mengusulkan kesepakatan sementara untuk bisa mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan di Laut Tiongkok Selatan.

“Mengevaluasi perjalanan selama ini di Laut China Selatan yang tidak pernah selesai, meski sudah dengan Doc, dan CoC, 20 tahun lebih tidak usai,” kata Ganjar.   (Nancy Nainggolan)

No Comments

    Leave a Reply