Koalisi Perubahan Dinilai Sulit Terbentuk

January 11, 2023

BRIEF.ID – Pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi pesimistis koalisi perubahan yang dijajaki Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat bisa terbentuk.

Hasan menilai, hingga kini ketiga partai itu belum sampai pada kesepakatan siapa partai politik (parpol) yang menjadi pemimpin koalisi.

“Coba saya tanya Nasdem, Demokrat, dan PKS siapa ketua kelasnya? Itu akan sulit untuk mendiskusikan siapa ketua kelasnya, enggak selesai dengan makan malam sekian kali itu, karena itu ego, ego partai,” kata Hasan dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, yang dipantau Rabu (11/1/2023).

Ia mencontohkan, proses negosiasi sangat mungkin berjalan alot antara Nasdem dan Demokrat. Menurut dia, kedua parpol itu punya selisih perolehan suara dan kursi DPR RI yang tipis.

Dicontohkan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) partainya di parlemen mendapatkan 54 kursi dan Nasdem 59 kursi. Nasdem juga akan berkata bahwa perolehan kursi DPR RI lebih besar dibandingkan Demokrat. Di sisi lain, SBY akan berkata pernah menjadi presiden, masa Anda jadi ketua kelas?

“Perkara siapa datang ke siapa saja jadi masalah,” kata dia.

Hasan menyampaikan, persoalan lain yang menghambat adalah siapa parpol yang mengeluarkan biaya atau logistik kampanye lebih besar. Masalah itu erat kaitannya dengan dari mana capres yang diusung berasal.

“Siapa yang bayar makan di atas meja? Saya enggak yakin split bill hari ini, enggak bisa split bill, Anda punya capres, kita dapat apa?” kata Hasan.

Ia menilai belum sepakatnya ketiga parpol terkait koalisi perubahan bukan karena penentuan calon wakil presiden (cawapres) semata.

“Jadi ini baru dua hal itu saja, belum bicara wakil presiden. Ini sulit untuk bersama, karena penentuan-penentuan yang tadi itu sulit mereka mencapai kesepakatan,” kata dia.

Hingga kini, lanjutnya, koalisi perubahan tak kunjung dideklarasikan. Nasdem telah mengusung Anies Baswedan sebagai cawapres, sedangkan Demokrat mendorong agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pasangannya.

Di sisi lain, PKS mengusulkan nama lain, yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher sebagai cawapres. AHY pun menunjukkan keenganannya mendeklarasikan koalisi jika tak dilengkapi dengan pengusungan capres-cawapres.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan, koalisi sulit terwujud jika ketiga parpol saling mengunci satu sama lain.

No Comments

    Leave a Reply