Debat Ketiga Capres, Ganjar Sebut Minimum Essential Force, Alutsista Hingga Memperkenalkan  Istilah Baru Viralisme

January 8, 2024

BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3,  Ganjar Pranowo tercatat cukup sering menyebut kata  Data, Pertahanan, Minimum Essential Force (MEF), Alutsista, Anggaran, Tumpang Tindih hingga memperkenalkan  istilah Viralisme  dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Sepanjang debat berlangsung, tercatat Ganjar mengucapkan kata  Data dan Pertahanan masing-masing sebanyak 10 kali,  di Debat Kedua khusus Capres. Data dan pertahanan  sering ia sebut pada segmen saling bertanya capres satu sama lain, yakni sebanyak tujuh kali.

Sesuai tema debat, yakni pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri, Ganjar juga cukup sering mengatakan kata “pertahanan” sebanyak 10 kali.

Selanjutnya, ada kalimat Minimum Essential Force, Kekuatan Pokok Minimum dalam Modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), disebutkan enam kali,  Alutsista yang dinilai penting sebagai salah satu bentuk investasi pertahanan Indonesia disebutkan lima kali.

Mantan Gubernur Jawa Tengah, dua periode itu  juga menyebutkan beberapa kata dan istilah seperti Utang, Tumpang Tindih,   dan Anggaran”, masing-masing sebanyak lima kali. Selain itu,  ada juga kata Polisi dan Duta Besar (Dubes) masing-masing sebanyak empat kali diucapkan pada debat yang diselenggarakan  Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
 
Hal menarik lainnya pada debat ketiga itu adalah Ganjar juga mengenalkan sejumlah istilah baru di beberapa pernyataannya, antara lain yang cukup mencuri perhatian adalah istilah Viralisme, Duta Besar Siber, hingga “sistem pertahanan 5.0″ atau “SAKTI”.

Berikut adalah tabel dari 10 besar kata atau subtema yang paling sering diucapkan Ganjar pada Debat Ketiga Capres:

Sejumlah istilah baru ada yang cukup menggelitik warganet, di antaranya  Viralisme,  yang mengacu pada istilah  viral  yang populer di dunia maya. Viralisme  disebut pada tema debat terkait Globalisasi Budaya Indonesia.

“Maka viralisme sebenarnya bagian yang bisa kita dorong dari Tanah Air sendiri, kalau kita lihat NIKI, Rich Brian, Carina (Joe) seorang intelektual yang hebat sekali, yang menemukan antivirus Astrazeneca, dia diaspora yang hebat, kita promosikan kita viralkan,” kata Ganjar.

Sementara itu, Duta Besar Siber, menurut Ganjar, merupakan salah satu langkah untuk memperkuat pertahanan siber Indonesia. Kalimat Sistem Pertahanan 5.0 atau  SAKTI merujuk pada program Perkasa dengan Keunggulan Teknologi 5.0, yang diusung Ganjar- Mahfud. (ANTARA)

No Comments

    Leave a Reply