Menkeu:Penerimaan Pajak Tumbuh Positif

August 15, 2023

BRIEF.ID –  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penerimaan dari pajak hingga akhir Juli 2023  tumbuh positif.

Penerimaan negara dari pajak hingga akhir Juli 2023 mencapai Rp1.109,1 triliun atau 64,6% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Capaian penerimaan ini tercatat tumbuh sebesar 7,8% secara tahunan.

“Tentu karena berbagai faktor, seperti harga komoditas yang mengalami normalisasi. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mempengaruhi kinerja beberapa seperti ekspor dan juga berbagai aktivitas di dalam negeri,” kata Menkeu dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (15/08/2023).

Ia mengatakan, secara rinci capaian Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp 636,56 triliun atau 72,86% dari target. PPh tumbuh 6,98%  jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selanjutnya, penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) hingga akhir Juli 2023  sebesar Rp417,64 triliun atau 56,21%  dari target,  tumbuh 10,60%.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya mencapai Rp9,60 triliun atau 23,99% dari target. Capaian ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 44,76%. Sementara itu, PPh Migas tercatat Rp45,31 triliun atau 73,74% dari target. Dengan raihan tersebut, PPh Migas mengalami kontraksi 7,99 persen.

“Memang pertumbuhan penerimaan pajak diperkirakan tidak setinggi tahun lalu. Namun masih tumbuh positif. Ini  cukup baik. Tapi kita tetap harus waspada karena kalau kita lihat month-to-month atau pertumbuhan bulanan, penerimaan pajak kita di bulan Juni dan Juli mengalami pertumbuhan bulanannya negatif, ini adalah koreksi untuk menuju normalisasi,”  ujar Menkeu.

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai

Menkeu menjelaskan,  penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp149,83 triliun atau 49,40% dari target. Hasil penerimaan ini mengalami kontraksi sebesar 19,07% dari tahun lalu. Kontraksi tersebut, terang Menkeu, antara lain, disebabkan penurunan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 8,54% sebagai dampak turunnya produksi CHT dari Golongan 1.

Selain itu, Bea Keluar juga mengalami penurunan yang tajam sebesar 81,3% disebabkan harga minyak sawit mentah atau CPO yang rendah, dampak kebijakan flush out tahun 2022, dan turunnya volume ekspor mineral.

“Dari kepabeanan juga yang masih tumbuh adalah bea masuk terutama naik 3,82% karena tarif efektif yang naik dan kurs Dolar AS yang dalam hal ini menguat sehingga bisa mengompensasi penurunan basisnya”, ujarnya.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Juli 2023 sebesar Rp355,5 triliun atau 80,6% dari target APBN. Kinerja PNBP tetap tumbuh positif sebesar 5,4% (year-on-year) di tengah fluktuasi harga komoditas.

“APBN kita dengan kegiatan ekonomi yang terjaga masih menunjukkan kinerja yang positif dengan penerimaan negara yang masih tumbuh meskipun mengalami moderasi dan belanja yang kita tetap jaga sesuai dengan kualitas dan rencana,” kata Menkeu.

No Comments

    Leave a Reply