Tiongkok Terapkan Tarif Nol untuk Perdagangan dengan 33 Negara Afrika

September 5, 2024

BRIEF.ID – Tiongkok akan menerapkan tarif nol untuk perdagangan dengan 33 negara Afrika yang masuk kategori paling tertinggal (least developed countries atau LDCs) dan memiliki hubungan diplomatik dengan negeri tirai bambu.

Pernyataan itu, disampaikan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat menyampaikan pidato pembuka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (FOCAC) 2024, di Beijing, pada Kamis (5/9/2024).

Menurut dia, Tiongkok akan secara sukarela dan secara unilateral memberi tarif nol untuk membuka dan memperluas pasar dan kerja sama perdagangan dengan negara-negara di kawasan Afrika.

“Kami telah memutuskan untuk memberikan semua negara kategori paling tertinggal, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Tiongkok, termasuk 33 negara di Afrika, perlakuan tarif nol untuk 100 persen pos tarif,” kata Xi Jinping.

KTT FOCAC 2024 berlangsung pada 4-6 September 2024 di Beijing. FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) adalah forum kerja sama resmi antara China, 53 negara di benua Afrika (kecuali Eswatini) dan Komisi Uni Afrika yang terbentuk pertama kali pada 2000 dan mengadakan KTT di level kepala negara/pemerintahan setiap tiga tahun sekali.

Xi Jinping menyatakan, Tiongkok menjadi mitra utama dan negara pertama yang mengambil kebijakan tersebut dalam kerja sama perdagangan dengan negara-negara Afrika.

Hal ini, lanjutnya, akan mengubah pasar Tiongkok yang besar menjadi peluang besar bagi Afrika. Tiongkok juga akan memperluas pasar produk pertanian Afrika, mempererat kerja sama dengan Afrika dalam “e-commerce”, dan bidang lainnya serta meluncurkan “program peningkatan kualitas Tiongkok-Afrika.

“Kami siap mengadakan perjanjian kerangka kerja kemitraan ekonomi untuk pembangunan bersama dengan negara-negara Afrika untuk memberikan jaminan kelembagaan jangka panjang, stabil, dan dapat diprediksi untuk perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak,” ungkap Xi Jinping.

Presiden Tiongkok juga menyampaikan 10 aksi kemitraan yang dilakukan Tiongkok dengan negara-negara Afrika, antara lain kemitraan di rantai industri dengan mendorong mendorong “Pilot Zone” untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika dan meluncurkan “program pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Afrika.”

“Kami akan membangun pusat kerja sama teknologi digital dengan Afrika dan memulai 20 proyek digital untuk bersama-sama mengerjakan revolusi teknologi dan transformasi industri,” ujar Xi Jinping.

Aksi kemitraan lain adalah bidang konektivitas dengan Tiongkok akan membangun 30 proyek konektivitas infrastruktur di Afrika sejalan dengan program di dalam “Belt and Road Initiative” dan membangun jaringan Tiongkok-Afrika di darat dan laut.

“Kami siap membantu dalam pengembangan Area Perdagangan Bebas Benua Afrika, dan mempererat kerja sama logistik dan keuangan untuk kepentingan pembangunan lintas-regional di Afrika,” tutur Xi Jinping.

Inisiatif selanjutnya adalah aksi kemitraan di bidang pembangunan dengan melaksanakan 1.000 proyek “kecil tapi indah” sekaligus mengisi kembali “Tiongkok-World Bank Group Partnership Facility” untuk meningkatkan pembangunan Afrika.

“Kami mendukung Afrika dalam menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2026 dan Piala Afrika 2027. Kami akan bekerja sama dengan Afrika untuk memberikan lebih banyak hasil pembangunan bagi kedua bangsa,” kata Xi Jinping.

Dia menambahklan, sejak FOCAC berdiri pada 2000, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah membantu negara-negara Afrika untuk membangun atau meningkatkan lebih dari 10.000 km rel kereta api, 100.000 km jalan raya, 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan.

Selain itu, teknologi di bidang pertanian dari Tiongkok juga berhasil meningkatkan hasil panen lokal di kawasan Afrika rata-rata sebesar 30% sampai 60%.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Tiongkok, dari Desember 2021-Juli 2024, impor Tiongkok dari Afrika mencapai 305,9 miliar dolar AS. Tiongkok juga sudah menjadi mitra dagang utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut.

No Comments

    Leave a Reply