BRIEF.ID – Pendeta Sarah Martha Juliana Tahitu Hengkesa mengaku bersyukur kepada Tuhan telah dipercayakan sebagai Ketua III Fungsionaris Majelis Sinode (FMS), periode 2025-2030, pada Persidangan Sinode Raya (PSR) XXII GPIB di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (31/10/2025) dinihari.
“Terima kasih, terima kasih. Kepercayaan ini akan saya rawat dan jalankan dengan sebaik-baiknya. Tuhan tolong saya,” kata Pendeta Sarah di Makassar, Jumat (31/10/2025) pagi.
Pendeta Sarah yang kini menjabat Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Siloam Jakarta Barat, terpilih sebagai Ketua III setelah meraih 222 suara dukungan dari para utusan jemaat yang berasal dari 26 provinsi.
“Saya akui, tugas ini tidak ringan dan banyak tantangan yang menghadang. Percayalah, saya akan menjalankan dengan sebaik-baiknya fungsi-fungsi pastoral, fungsi pengembalaan dalam pembinaan keluarga misioner, pemimpin misioner, dan dalam tindakan kasih berbasis spiritualitas Yesus Kristus. Kita meniru gembala yang sejati dan menghentikan hegemoni di GPIB. Saya akan membela keadilan dan kebenaran, yang berakar pada teologi,” jelas dia.
Disebutkan, sebagai Ketua III, yang membidangi berbagai persoalan terkait pembinaan warga gereja dan penguatan keluarga, Pendeta Sarah menyatakan akan fokus menyelesaikan isu-isu sosial-inklusi dan finansial melalui pembinaan kepemimpinan misioner.
Terkait fungsi pastoral, Pendeta Sarah menyatakan tekadnya untuk menjalankan fungsinya berbasis Tata Gereja GPIB, melalui pelayanan dan bimbingan spiritual umat, yang mencakup bimbingan, pendamaian, dan pemeliharaan.
“Saya harus menjalankan tugas-tugas ini melalui pelayanan, pemberitaan Firman Tuhan, pelayanan sakramen, ibadah, serta kegiatan penggembalaan khusus seperti kunjungan pastoral ke rumah sakit atau penjara,” jelas Pendeta Sarah.
Karier Kependetaan
Pendeta Sarah dalam tugas pelayanannya pernah menjabat Ketua I Musyawarah Pelayanan (Mupel) Jawa Tengah, Ketua I Mupel Jakarta Selatan, Anggota Departemen PPSDI-PPK Majelis Sinode GPIB tahun 2012-2017 dan 2017-2022. Selain itu, pada Persidangan Sinode GPIB Tahun 2005 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Pendeta Sarah dipercayakan sebagai Majelis Ketua.
Penugasan pertama sebagai Pendeta dimulai di GPIB Jemaat Sejahtera Bandung, Jawa Barat, pada 1997-1998.
Selanjutnya, secara berturut-turut ia menjalankan peran sebagai Ketua Majelis Jemaat GPIB Maranatha Sungai Pakning (1998-2000), KMJ GPIB Sion Banyumanik Semarang (2000-2005), GPIB Efata Tenggarong, Kalimantan Timur (2005-2009), GPIB Eben Haezer Jakarta Pusat (2009-2014), GPIB Gibeon Jakarta Selatan (2014-2018), GPIB Karunia Ciputat (2018-2022), GPIB Pelita Jakarta Timur (2022-2024), dan GPIB Siloam Jakarta Barat 2024-sekarang.
Di bidang pendidikan, Pendeta Sarah menyelesaikan jenjang Strata 1 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah dengan skripsi berjudul “Komunikasi Yesus dengan Perempuan Samaria.” Strata 2 di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta melalui tesis berjudul “Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak 0-12 Tahun dan Dampaknya bagi Pelaksanaan Misi Gereja.”
Program Doktor Pendidikan Agama Kristen (PAK) dirampungkan Pendeta Sarah, di UKI Jakarta, pada 20 Oktober 2025 setelah berhasil mempertahankan desertasi berjudul “Memberdayakan Kewirausahaan Warga Gereja melalui Kemandirian Ekonomi Kreatif sebagai Upaya Menjadi Jemaat Misioner di GPIB Jemaat Karunia Ciputat.” (nov)


