BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak berani menolak undangan pertemuan bilateral yang dilayangkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Joe Biden di AS dan Presiden Xi Jinping di Tiongkok, sebelum menghadiri KTT APEC di Lima, Peru dan KTT G20 di Rio de Jeneiro, Brasil.
“Begitu diundang ke Tiongkok, Amerika juga undang. Waduh, dua kekuatan besar ngundang. Ya enggak berani saya nolak, iya kan? Demi rakyat, harus saya berangkat ke situ. Jadi saya minta izin,bukan Prabowo ingin jalan-jalan ke luar negeri. Saya lebih suka mengurus saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo saat berpidato pada deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
Prabowo mengaku akan berkonsentrasi mengurus negara di dalam negeri. Namun, rangkaian kunjungan ke luar negeri untuk memenuhi undangan AS dan Tiongkok, serta menghadiri KTT APEC dan KTT G20 adalah kewajiban pertama setelah dilantik menjadi Presiden, pada 20 Oktober 2024.
Pada kesempatan itu, Prabowo secara khusus meminta izin untuk melakukan kunjungan luar negeri. Menurutnya, kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjalin hubungan baik dengan semua negara.
Kepala Negara menilai bahwa Indonesia akan mengambil jalan politik tanpa lawan, dan memilih untuk tidak terseret dalam pertikaian antarnegara. Indonesia ingin menjadi tetangga dan mitra yang baik, namun tidak ingin menjadi pion.
“Indonesia mengambil jalan seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Pemimpin-pemimpin Indonesia, harus menjaga bahwa Indonesia, rakyat Indonesia, bangsa Indonesia, tidak terseret ke dalam pertikaian orang-orang lain. Kita hormati semua negara,” kata Prabowo.
No Comments