Pemerintah Segera Terapkan Program Cek Kesehatan Mental Gratis

BRIEF.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan  segera menerapkan program cek kesehatan mental gratis yang dapat diakses  seluruh masyarakat Indonesia.

“Kalau dulu Covid-19 ada aplikasi Peduli Lindungi. Saya imbau sekarang untuk unduh aplikasi SATUSEHAT dari sekarang. Karena di sana bisa daftar, pilih Puskesmas di mana dan waktunya kapan. Hasilnya pun nanti akan dikirim secara digital lewat aplikasi SATUSEHAT,” kata Menkes di Jakarta, Minggu (2/2/2025).

Menkes menjelaskan, skrining kesehatan mental gratis ini terbagi menjadi dua program, yakni untuk  usia sekolah dan di luar usia sekolah (di bawah maupun di atas usia sekolah).

Pemeriksaan kesehatan mental untuk  usia sekolah akan dilakukan di sekolah setiap ajaran baru dimulai. Sementara itu, di luar usia sekolah dapat melakukannya melalui aplikasi, diawali dari pendaftaran hingga pemilihan jadwal skrining.

Pemerintah telah menyiapkan 10.000 Puskesmas dan 15.000 klinik swasta yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membantu memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental secara gratis tersebut. Sedangkan jadwal pemeriksaan untuk luar usia sekolah dilakukan pada tanggal ulang tahun tiap orang ditambah satu bulan.

“Waktu pemeriksaannya pada saat ulang tahunnya mereka plus satu bulan, jadi misal yang ulang tahunnya Januari Februari Maret itu boleh sampai April. Ketika datang ke fasilitas kesehatannya hanya bawa KTP,” jelas dia.

Disebutkan,  skrining akan diberikan dalam bentuk kuesioner yang dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan jiwa atau mental. Skrining  merupakan pemeriksaan awal untuk mengungkap adanya indikasi gangguan kesehatan mental, di mana diagnosis lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan spesifik yang dialami.

Adapun program ini diproyeksi menjadi program pemerintah terbesar yang belum pernah dilakukan sebelumnya, melebihi program vaksinasi Covid-19 gratis beberapa waktu lalu yang cakupannya mencapai sekitar 200 juta jiwa.

“Ini adalah program terbesar dari Kemenkes, dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari,” kata Menkes.

Data survei rumah tangga berskala nasional yang dilakukan  Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022,  menunjukkan  1 dari 3 remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.

Kemudian, 1 dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.

Dari jumlah tersebut, hanya 2,6% remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan yang menyediakan dukungan atau konseling untuk masalah emosi dan perilaku dalam 12 bulan terakhir. (Ant/nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Merosot ke Level 6.900, Investor Asing Lanjut Lepas Saham

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Imbas Ketidakpastian Perang Tarif

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika...

Harga Emas Antam Naik Rp7.000 Jadi Rp1.670.000 per Gram, Investor Beralih dari Dolar AS dan Obligasi

BRIEF.ID - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam)...

Harga Emas Dunia Meroket Uji Level Baru US$2.900 per ons

BRIEF.ID - Harga emas dunia terus meroket menguji level...