Mendag Minta Pemerintahan Prabowo Bantu Kelas Menengah dan Petani

BRIEF.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta pemerintahan mendatang pimpinan Prabowo Subianto untuk membantu kelompok kelas menengah dan petani untuk mengatasi  deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

“Ya, tentu pemerintahan yang akan datang. Ini waktunya pendek, tinggal sedikit lagi. Jangka pendek kita harus menggelontorkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk  membantu kelas menengah yang kemarin turun,” ujar Zulkifli Hasan di Tangerang, Banten pada Rabu.

Apakah bantuan ke kelas menengah berupa bantuan sosial (bansos), atau KUR, atau semacam stimulus atau asuransi bagi kelas menengah yang turun. Tentu nanti pemerintah baru yang akan memberikan.

Dirinya juga berharap pemerintahan baru dapat memberikan bantuan ke para petani di tengah terjadinya situasi deflasi.

Mendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.

“Memang saya keliling ke mana-mana pasar, deflasi lima bulan ini berat bagi pedagang-pedagang, petani cabai, bawang itu rugi. Kalau terlalu murah itu risikonya langsung kolaps. Kalau telur terlalu murah, ayam terlalu murah, orang itu langsung bangkrut, tidak ada penolong. Tapi kalau harga tinggi, itu bisa ditekan. Ada dana dari bupati, gubernur. Inflasi naik, bisa diatasi. Tapi kalau kolaps, bangkrut.

Zulkifli Hasan mengakui bahwa saat ini daya beli masyarakat Indonesia sedang mengalami penurunan.

“Ini memang satu, supply-nya karena peralihan musim hujan musim panas, produksinya cukup. Kedua, memang harus kita akui daya beli agak turun. Harus kita akui,” katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan deflasi September 2024 sebesar 0,12 persen (month-to-month/mtm) yang melanjutkan tren deflasi selama lima bulan berturut-turut dipengaruhi oleh penyesuaian pada sisi suplai pangan.

Tren deflasi telah terjadi sejak Mei 2024 dan terus berlanjut hingga September. Catatan deflasi September 2024, secara historis, menjadi deflasi terdalam bila dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, deflasi dalam lima bulan terakhir secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak (volatile food). (Antara)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pelantikan Paus Leo XIV, Presiden Prabowo Diwakili Cak Imin

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto dipastikan tidak akan menghadiri...

Indonesia-Inggris Perkuat Kemitraan Ekonomi Strategis

BRIEF.ID - Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Kerajaan Inggris...

BI: Aliran Modal Asing Masuk Pekan Kedua Mei 2025 Sebesar Rp 4,14 Triliun

BRIEF.ID - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing...

Gubernur Pramono Aktifkan 5 Taman Kota Beroperasi 24 Jam di Jakarta

BRIEF.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung secara resmi...