BRIEF.ID — Kebutuhan layanan perbankan yang semakin kompleks, membuat pengembangan aplikasi Super Apps digital banking menjadi keniscayaan.
Pernyataan itu, disampaikan Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Moch Amin Nurdin, terkait fenomena semakin agresifnya perbankan mengembangkan super apps untuk layanan digital banking.
Seperti diketahui, bank papan atas di Indonesia semakin agresif mengembangkan aplikasi super apps. Teranyar, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) meluncurkan super apps BYOND by BSI.
Menurut Amin, disrupsi digital mulai menyentuh industri finansial sekitar 10 tahun lalu. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya perusahaan finansial berbasis teknologi atau fintech.
Belakangan bermunculan bank digital yang memiliki ragam inovasi produk dan unggul di ekosistem digital, sehingga menjadi tantangan bagi bank konvensional untuk membuat dan meluncurkan aplikasi atau model bisnis baru melalui super apps.
Aming mengungkapkan, hal ini pula yang dicermati PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air menjadi pionir di industrinya untuk meluncurkan super apps.
Model bisnis tersebut terbukti berhasil membuat ruang ekspansi yang lebih lebar bagi BSI, di tengah pertempuran super apps perbankan Indonesia saat ini.
“Meski sekarang bisa jadi super apps bank-bank di Indonesia bertempur di ladang yang sama, tetapi setiap bank memiliki cara dan pola pendekatan yang berbeda,” ujar Amin.
Dia menjelaskan, pengembangan super apps digital banking sudah sesuai dengan kebutuhan generasi muda masa kini, khususnya dari kalangan milenial dan GenZ.
Untuk itu, kompetisi perebutan nasabah baru bagi perbankan adalah di segmen milenial dan generasi Z, yang yang lahir dan tumbuh di era perkembangan informasi (digital native).
“Jadi perbankan harus memiliki layanan komprehensif di dalam genggaman, karena milenial dan Gen Z ini kebanyakan adalah kaum rebahan yang tanpa perlu pergi kemana-mana mereka bisa melakukan transaksi perbankan melalui gadget masing-masing,” kata Amin.
Ke depan, lanjutnya, super apps akan menjadi keniscayaan di dunia perbankan. Saat ini memang platform tersebut masih terbatas diluncurkan oleh bank-bank besar, namun tidak tertutup kemungkinan akan dikembangkan oleh bank skala kecil.
Sebagai informasi saat ini tercatat ada enam bank besar yang telah melengkapi layanan digital dengan platform super apps. BSI menjadi bank syariah pertama yang memiliki super apps.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa kehadiran BYOND by BSI merupakan hasil transformasi berkelanjutan yang dijalankan perseroan dalam menjawab berbagai tantangan di era digitalisasi.
“BSI akan selalu agile dalam mengembangkan produk baru sejalan dengan digitalisasi. Transformasi ini juga sejalan program pemerintah yang ingin mendorong infrastruktur digital,” kata Hery.
Menurut Hery, DNA yang tertanam pada BYOND by BSI merupakan inovasi yang akan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat yang dinamis dan terus meningkat, seperti kemudahan, kecepatan, kenyamanan tapi juga berfokus pada keamanan transaksi.
Sementara itu, SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih, mengatakan kehadiran BYOND by BSI memperkuat tiga hal utama yang menjadi tujuan perseroan bagi nasabahnya yaitu menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Sosial, dan Sahabat Spiritual.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, BYOND by BSI dirancang dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara holistik, menyesuaikan dengan gaya hidup modern dan memberikan solusi menyeluruh dalam satu aplikasi,” kata Saut.