BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi komponen inti tahunan atau year on year (yoy) melonjak menjadi 2,36% pada Januari 2025, dibandingkan 1,68% pada Januari 2024.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan secara tahunan inflasi terjadi pada seluruh komponen, kecuali komponen yang harganya diatur pemerintah.
“Komponen inti menjadi yang dominan memberikan andil inflasi sebesar 1,51% pada Januari 2025,” ujar Amalia, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Menurut dia, komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di komponen inti, yaitu emas-perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, serta nasi dengan lauk.
Sedangkan komponen yang diatur pemerintah mengalami deflasi tahunan sebesar 6,41% pada Januari 2025, dibandingkan inflasi sebesar 1,74% pada Januari 2024.
“Komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 1,62%, dan yang paling besar memberi kontribusi adalah penurunan tarif listrik,” ujar Amalia.
Sementara komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 3,07% pada Januari 2025, turun drastis dibandingkan 7,22% pada Januari 2024.
Hal ini terutama dipengaruhi gejolak harga bahan pokok yang terjadi mulai pertengahan tahun 2024, akibat dampak perubahan cuaca yang mengganggu produksi komoditas pangan.
Kelompok harga bergejolak memberikan andil inflasi sebesar 0,51%, dengan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu cabe rawit, beras, ikan segar, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Amalia menjelaskan, lonjakan harga pada sejumlah bahan pokok, juga membuat daya beli masyarakat semakin menurun.