IHSG Diperkirakan Bergerak Fluktuatif

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/11/2025) diperkirakan akan bergerak fluktuatif seiring adanya review kuartalan Morgan Stanley Capital International (MSCI).  MSCI merupakan penyedia indeks global yang menjadi rujukan utama institusi besar seperti sovereign wealth fund, global pension fund, dan ratusan Exchange-Traded Fund (ETF) berkapitalisasi raksasa.

Saat ini, terdapat lima emiten yang menjadi pusat perhatian pasar,  yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Pada  beberapa bulan terakhir, saham-saham itu mencatat  volume dan ekspektasi positioning institusi  relatif tinggi.

Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Kamis (6/11/2025) menyebutkan bahwa IHSG akan bergerak pada resistance 8.350, pivot  8.250, dan support  8.170. Secara teknikal, terjadi Golden Cross di indikator MACD dan indikator Stochastic RSI bergerak ke atas mendekati area overbought.

“Volume beli mengalami kenaikan yang ditopang oleh indikator A/D yang mengindikasikan adanya akumulasi sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan menguji level resistance di 8.350. Namun, adanya pengumuman review kuartalan indeks MSCI diperkirakan akan mendorong fluktuasi indeks,” demikian laporan Phintraco Sekuritas. Saham-saham yang diunggulkan, di antaranya MBMA, MAPI, EMTK, WIFI, dan PSAB.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat di level 8.318,53 atau naik 0,93%  pada perdagangan Rabu (5/11/2025).  IHSG sempat bergerak melemah,  kemudian berbalik menguat, yang antara lain ditopang oleh data produk domestik bruto (PDB) Kuartal III-2025 yang sedikit di atas perkiraan.

Pertumbuhan ekonomi nasional secara kuartalan mencapai 1,43% QoQ di Kuartal III-2025, melambat dari 4,04% QoQ pada Kuartal II-2025, namun sesuai dengan konsensus di level 1,4% QoQ.

Secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04% YoY pada Kuartal III-2025, melambat dari 5,12% YoY, namun sedikit di atas estimasi 5% YoY. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2025  telah diantisipasi  dan masih sesuai  perkiraan.

Investor berharap pertumbuhan ekonomi akan berakselerasi kembali pada Kuartal IV-2025 seiring  adanya tren penurunan suku bunga, stimulus dari pemerintah dan adanya liburan pada akhir tahun yang berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat.

Dari Inggris dilaporkan bahwa investor  menantikan hasil keputusan pertemuan Bank of England, yang diperkirakan mempertahankan suku bunga tetap di 4%. Selain itu, akan dirilis data industrial production Jerman bulan September 2025, yang diperkirakan naik 3% MoM dari turun 4,3% MoM di Agustus 2025.

Sedangkan pertumbuhan retail sales Euro Area bulan September diperkirakan stabil di level 1% YoY. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Tahun Depan, Indonesia Produksi Mobil Nasional

BRIEF.ID - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan,...

Menperin Ungkap Kontribusi Industri Air Minum Dalam Kemasan Perkuat Sektor Manufaktur

BRIEF.ID – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan,...

MK Larang Anggota Polri Aktif Rangkap Jabatan Sipil

BRIEF - Mahkamah Konstitusi menetapkan anggota Polri aktif tidak...

IHSG Bertahan di Level 8.400 Ditopang Sinyal Berlanjutnya Pemangkasan BI-Rate

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...