Didukung Harapan Permintaan Tiongkok, Harga Minyak Beranjak Naik

BRIEF.ID – Harga minyak naik lebih dari 1% pada perdagangan Senin atau  Selasa pagi WIB setelah didukung  harapan permintaan Tiongkok, berlanjutnya pembatasan produksi oleh produsen-produsen utama,  dan rencana Rusia  mengendalikan pasokan.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup menguat US$ 1,07  atau 1,3%, menjadi US$ 84,07  per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret, yang berakhir pada Selasa (21/2/2023) naik 85 sen atau 1,1% menjadi US$ 77,19  per barel.

Volume perdagangan tipis dan tidak ada penyelesaian perdagangan untuk WTI pada Senin (20/2/2023) karena libur pasar AS untuk peringatan Hari Presiden. Kedua, harga acuan minyak mentah  2 US$  lebih rendah pada Jumat (17/2/2023) mencatat penurunan sekitar 4,0% selama seminggu setelah Amerika Serikat melaporkan persediaan minyak mentah dan bensin yang lebih tinggi.

Sejumlah  analis memperkirakan impor minyak Tiongkok mencapai rekor tertinggi pada tahun 2023 untuk memenuhi peningkatan permintaan bahan bakar transportasi dan saat kilang-kilang baru mulai beroperasi.

“Optimisme di sekitar Tiongkok hari ini mungkin bertanggung jawab atas kenaikan yang kita lihat pada minyak mentah, yang akan sangat masuk akal mengingat itu adalah importir terbesar dunia dan diharapkan pulih dengan kuat dari transisi Covid-19,” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA di London, Inggris.

Tiongkok dan  India telah menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia di tengah sanksi Barat terhadap  minyak Rusia, dan baru-baru ini memberlakukan embargo dan pembatasan harga akibat  perang Ukraina.

Data pemerintah menunjukkan,  India adalah importir minyak terbesar ketiga dunia, impor minyak mentah naik ke level tertinggi 6 bulan pada Januari 2023.

Kementerian Perdagangan Tiongkok telah bertemu dengan penyuling minyak independen untuk membahas kesepakatan mereka dengan Rusia, kata lima sumber yang mengetahui masalah itu, impor yang telah menghemat pembeli Tiongkok hingga miliaran dolar.

Pemerintah Rusia berencana  memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari (bph), setara dengan sekitar 5,0% dari produksinya, pada Maret 2023 setelah Barat memberlakukan pembatasan harga pada minyak dan produk minyak Rusia.

Rusia adalah bagian dari kelompok produsen OPEC+ yang terdiri atas Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang sepakat pada Oktober  untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari hingga akhir 2023. (Antara)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Mendag Pimpin Pemusnahan 500 Balpres Pakaian Bekas

BRIEF.ID - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memimpin pemusnahan...

Presiden Prabowo Sambut Kedatangan Raja Abdullah II dari Yordania di Halim Perdanakusuma

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan kenegaraan Raja...

JK: Keadilan, Faktor Terpenting Jaga Perdamaian dan Cegah Konflik Sosial

BRIEF.ID - Wakil Presiden (Wapres)  ke-10 dan 12 yang...

Pemerintah AS Perketat Pengurusan Visa, Kardiovaskular, Obesitas, Diabetes, dan Kanker Jadi Pertimbangan

BRIEF.ID – Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah...