TPN: Seluruh Data Sistem Pertahanan Tidak Bersifat Sensitif

January 9, 2024

BRIEF.ID – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyatakan, seluruh data Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo terkait sistem pertahanan pada Debat Ketiga Pilpres 2024 tidak bersifat sensitif atau rahasia.

“Sekali lagi, data-data itu adalah informasi terbuka, tidak rahasia, sensitif, tidak melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Di bagian data-data yang dikecualikan karena data itu ada di website-nya Kemenkeu, data itu ada di website-nya Kemenkopolhukam, data itu juga ada di website lembaga-lembaga kajian global yang dipercaya,” kata Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Menanggapi data-data yang dipaparkan Ganjar dalam debat, Andi memastikan seluruh data yang digunakan bersifat terbuka, bukan data rahasia, dan bukan data sensitif karena masyarakat dapat mengaksesnya di situs resmi Kementerian/Lembaga (K/L) terkait pertahanan.

Andi mencontohkan, data pencapaian kekuatan pokok minimum (MEF) 2024 bisa mendapatkannya melalui situs resmi Kemenpolhukam. Sebagian besar data di dalamnya mencakup data global dari lembaga-lembaga kajian yang memiliki kredibilitas sejak lama.

“Di Lakip, kalau masuk ke Lakip ada Deputi I, II, III, IV, lalu Deputi IV adalah deputi pertahanan negara, ada dokumen publiknya dibuka, teman-teman akan melihat grafis pertamanya, lalu di grafisnya itu muncul pencapaian MEF 2024,” katanya.

Lebih lanjut ketika Ganjar menjabarkan data soal alokasi anggaran belanja pertahanan bangsa yang cenderung menurun daripada pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB), sumbernya adalah data IISS yang berasal dari London, Inggris, yang selalu mengeluarkan data military balances setiap Februari.

Menurut dia, data IISS merupakan data yang paling dipercaya di bidang pertahanan militer yang memuat kekuatan, kemampuan pertahanan, hingga alutsista negara-negara di seluruh dunia dengan analisis yang tajam. Dengan demikian, kevalidannya tidak dapat ditapiskan.

“Yang kami pilih adalah data-data yang kemudian relevan dengan debat pertahanan. Menurut kami, penting menyampaikan data-data itu untuk menunjukkan kondisi Indonesia yang objektif seperti apa,” ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar mengatakan bahwa Global Peace Index menurut Institute for Economics and Peace turun, Global Militarization Index dari The Bonn International Centre for Conflict Studies (BICC) turun.

Angka kapabilitas militer dari Lowy Institute Asia Power Index turun, serta angka proporsi anggaran pertahanan turun yang bersumber dari International Institute for Strategic Studies (IISS) Military Balance+.

Selain itu, Ganjar menanyakan soal mengapa capaian MEF terjadi penurunan dan solusi yang ditawarkan oleh Prabowo.

No Comments

    Leave a Reply