Mahfud: Keislaman dan Keindonesiaan, Lahirkan Toleransi dan Akseptasi

January 4, 2024

BRIEF.ID –  Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut  3, Mahfud MD mengatakan, keislaman dan keindonesiaan selain melahirkan toleransi juga akseptasi di kalangan sesama anak bangsa.

“Saya merefleksi pengalaman pribadi saya dulu. ,Ajakan kesatuan bangsa merupakan perjuangan yang saya lakukan sejak ikut dalam gerakan-gerakan mahasiswa,” kata Mahfud saat menghadiri Perayaan Natal dan Tahun Baru “Konser Lilin Putih” di Balai Sarbini, Rabu (3/1/2024).

Mahfud menyatakan,  bagi seorang Muslim di Indonesia, nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan amat penting. Guru-guru  di Pondok Pesantren (Ponpes) sejak kecil sudah mengajarkan tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa. Selain itu, Mahfud juga  mengikuti pandangan para cendekiawan Muslim Indonesia,  seperti Presiden ke-3 Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, Syafi’i Ma’arif, dan Nurcholis Madjid.

Para cendekiawan ini,  lanjut dia,  selalu mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga  persatuan bangsa yang berpadu dengan  keislaman dan keindonesiaan.

“Keislaman dan keindonesiaan harus menyatu, bukan berarti Islam, lalu mau  mendominasi, bukan, harus menyatu. Intinya orang Islam Indonesia tidak harus berkiblat ke negara-negara Timur Tengah,” jelas Mahfud.

Ia menekankan, dalam keislaman ada sumpah setia kepada negara. Sebab, di  Indonesia bermukim masyarakat  yang terdiri atas berbagai agama, suku, ras,  budaya, dan daerah yang semuanya menyatu secara inklusif.

“Kunci kebersatuan ini adalah toleransi. Bagi saya, keislaman dan keindonesiaan bukan hanya melahirkan toleransi, lebih dari itu adalah akseptasi. Kita saling menerima dan bersatu untuk mencapai tujuan bersama,” kata Mahfud.

Pada Konser  “Konser Lilin Putih”  diserahkan penghargaan “Tokoh Pembawa Damai” kepada sejumlah tokoh nasional, yaitu Pendeta Dharana Moniaga, Yenny Wahid, Peter Lesmana,  I Gede Kanjeng Raden Tumenggung Romo Asun Gotama, dan Roy Wibisonl Napitupulu.

Konser dimeriahkan penyanyi kenamaan Tanah Air. antara lain Eka Deli, Once Mekel, Stevan Pasaribu,  Jamaica Cafe, serta  lagu-lagu dan tari-tari dari berbagai daerah di Indonesia.

No Comments

    Leave a Reply