Jakarta – Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa dalam bidang pertahanan keamanan Indonesia harus lebih tanggap dan siap. Menurutnya pertahanan keamanan dilakukan untuk menghadapi perang siber, intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Mengahadapi, ancaman kejahatan-kejahatan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Jokowi di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Jokowi menegaskan bahwa Tanah Air tidak takut untuk menghadapai permasalahan tersebut. Kemudian ditambahkan bahwa Indonesia juga tidak takut terhadap keterbukaan.
“Kita hadapi keterbukaan dengan kewaspadaan. Kewaspadaan terhadap ideologi lain yang mengancam ideologi bangsa. Kewaspadaan terhadap adab dan budaya lain yang tidak sesuai dengan kearifan bangsa kita. Kewaspadaan terhadap apapun yang mengancam kedaulatan kita.