BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring Bank Indonesia merilis data cadangan devisa per September 2025.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Selasa (7/10/2025), nilai tukar rupiah dibuka mendatar alias stagnan di kisaran Rp16.583 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah di pasar spot melemah 0,55% ke level Rp16,645 per dolar AS.
Pelemahan rupiah di awal sesi perdagangan hari ini, dipicu penguatan dolar AS yang berlanjut seiring belum tercapainya kesepakatan Partai Republik dan Partai Demokrat terkait anggaran yang telah memicu penutupan pemerintah (government shutdown) AS.
Pada penutupan perdagangan Senin (6/10/2025), indeks dolar AS menguat 0,4% k level 98,107. Sedangkan pada perdagangan pagi ini, indeks dolar AS terpantau menguat 0,08% ke posisi 98,188.
Pergerakan rupiah berbalik ke zona hijau dipicu data cadangan devisa Indonesia per September 2025 yang tercatat sebesar US$ 148,7 miliar. Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Hinga pukul 12:00 WIB, kurs rupiah terpantau berada di level Rp16.551 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menguat dan menyentuh Rp16.541 per dolar AS.
Pelaku pasar merespons positif rilis data cadangan devisa September 2025, karena menilai BI tetap berkomitmen menjalankan fungsi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang tertekan penguatan dolar AS. Adapun cadangan devisa Indonesia per September 2025 berkurang Rp2 miliar dibandingkan posisi pada Agustus 2025.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat di kisaran level Rp16.530 per dolar AS hingga Rp16.600 per dolar AS. (jea)