BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin loyo setelah pemangkasan suku bunga Bank Indonesia atau BI-Rate.
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, Kamis (16/1/2025), kurs rupiah dibuka melemah 0,24% atau 39 poin menjadi Rp16.365 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.326 per dolar AS.
Sementara nilai tukar rupiah di pasar spot exchange terkoreksi 0,25% atau 48,5 poin menjadi Rp 16.374 per dolar AS. Pada perdagangan Rabu (15/1/2025), mata uang rupiah ditutup melemah 55 poin di level Rp 16.325 per dolar AS.
Pengamat menilai nilai tukar rupiah kian tergerus pascapemangkasan BI-Rate, yang akan semakin memicu capital outflow dan melebarkan current accouny deficit atau defisit transaksi berjalan.
Seperti diketahui, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75% dari sebelumnya 6%. Pemangkasan BI-Rate tersebut, merupakan salah satu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diumumkan pada Rabu (15/1/2025).
BI menyatakan pemangkasan suku bunga tersebut konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali dalam sasaran 2,5% (plus-minus 1%).
Keputusan BI memangkas suku bunga acuan cukup mengejutkan, karena ada sentimen negatif global seiring kemungkinan terjadinya perang dagang jilid II antara AS-Tiongkok di bawah pemerintahan Donald Trump yang akan resmi dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2025.
Selain itu, sinyal Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan, Fed Fund Rate (FFR), semakin membuat investor cenderung menarik modal dari emerging market.
Untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak fluktuatif di kisaran Rp16.290 per dolar AS hingga Rp16.340 per dolar AS.
