BRIEF.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah kembali melemah ke level Rp16.800 seiring penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (15/4/2025).
Berdasarkan data transaksi antarbank hari ini, kurs rupiah dibuka menguat tipis 0,03% atau 6 poin menjadi Rp16.781 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.787 per dolar AS.
Namun nilai tukar rupiah perlahan berbalik melemah hingga menyentuh level Rp16.800 seiring bangkitnya indeks dolar AS pada perdagangan hari ini.
Indeks dolar AS untuk pertama kalinya kembali menguat setelah dua hari berturut-turut tertekan ke level di bawah 100. Meski masih di bawah level 100, indeks dolar AS terpantau menguat 0,25% pada perdagangan pagi hari ini.
Penguatan indeks dolar AS menekan sebagian besar mata uang asia termasuk rupiah. Yen Jepang melemah (-0,1%), Yuan offshore (-0,06%), Yuan Tiongkok (-0,05%), serta Dolar Singapura dan Dolar Hong Kong masing-masing (-0,03%).
Sedangkan mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS, antara lain Ringgit Malaysia (+0,23%), Dolar Taiwan (+0,09%), Won Korsel (+0,04%), dan Peso Filipina (+0,03%).
Secara teknikal, nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan bergerak di level Rp16.780 hingga Rp16.800 per dolar AS. Namun jika terus melemah, kurs rupiah diprediksi dapat menembus level Rp16.900 per dolar AS.
Perang tarif membuat investor masih kesulitan memperkirakan dampaknya bagi perekonomian, termasuk pasar keuangan, sehingga terus melakukan konsolidasi terhadap instrumen investasi yang berisiko.
Banyak ekonom yang menilai kebijakan tarif yang dilkakukan AS lebih dipengaruhi keputusan transaksional Presiden AS, Donald Trump.
Penguatan indeks dolar AS terjadi seiring pengumuman Gedung Putih, yang akan melakukan penyelidikan dagang terhadap sektor semikonduktor dan farmasi.
Hal ini dianggap menjadi langkah awal, yang membuka jalan bagi pemberlakuan tarif lebih luas, dan berpotensi memperbesar skala perang dagang AS di bawah pemerintahan Trump. (jea)
