BRIEF.ID Nilai tukar (kurs) rupiah kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (12/3/2025), dipicu meningkatnya eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Berdasarkan data transaksi antarbank pada pembukaan perdagangan hari ini, kurs rupiah melemah 0,21% atau 34 poin menjadi Rp16.443 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.409 per dolar AS.
Sedangkan rupiah di pasar spot dibuka melemah 0,21% di level Rp16.440 per dolar AS dan selanjutnya makin merosot menyentuh Rp16.453 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah dipicu eskalasi perang dagang AS-Kanada yang meningkat. AS mengancam akan memberlakukan tarif impor baja dan aluminium sebesar 50% kepada Kanada. Sebagai balasan, Kanada akan menerapkan tarif impor listrik sebesar 25% terhadap AS.
Hal itu, menyebabkan indeks dolar AS kembali naik di kisaran 103,5 di karena kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi akibat dampak kebijakann tarif Presiden Trump.
Kondisi tersebut, juga menimbulkan ketidakjelasan prospek kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve, sehingga sentimen risk-off terus terjadi di pasar keuangan global.
Tekanan terhadap rupiah juga dipengaruhi sentimen negatif dari proyeksi Goldman Sachs terkait defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia yang akan semakin melebar dan mendekati batas, yakni 2,9% pada 2025, lebih lebar dari target pemerintah sebesar 2,53 persen.
Goldman Sachs juga menurunkan peringkat surat utang negara (SUN) atau obligasi negara tenor 10 dan 20 tahun menjadi neutral, serta menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight.
Pada perdgaangan hari ni, nilai tukar rupiah diperkirakakan masih melemah, dan bergerak di kisaran Rp16.430 pee dolar AS hingga Rp16.480 per dolar AS. (jea)
