BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Dana Pandemi (Pandemic Fund), yang dibentuk menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 di bawah Presidensi Indonesia. Peluncuran dilakukan hanya berselang dua hari menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Presiden Jokowi, yang hadir secara virtual, menyampaikan Dana Pandemi menjadi upaya dunia untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kontribusi (negara-negara) untuk Dana Pandemi, dan dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim saya luncurkan Dana Pandemi hari ini,” kata Presiden Jokowi di Nusa Dua, Bali, Minggu
Presiden Jokowi menyambut baik langkah sejumlah negara anggota G20, negara bukan anggota G20, dan lembaga filantropi yang telah menyampaikan komitmennya berkontribusi untuk mendukung Dana Pandemi.
Saat ini, Dana Pandemi berhasil mengumpulkan dana sekitar US$ 1,4 miliar dari 15 negara dan tiga lembaga filantropi. Jumlah itu kemungkinan akan bertambah mengingat Australia, Prancis, dan Arab Saudi juga menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi di Dana Pandemi.
Namun, Presiden Jokowi menyampaikan komitmen dana yang dihimpun saat ini belum cukup, mengingat hasil studi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan dunia membutuhkan kurang lebih US$ 31,1 miliar setiap tahunnya agar dapat lebih baik mencegah dan merespons ancaman pandemi di masa depan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara anggota G20 dan non-G20, serta dari lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi. Namun, dana yang terkumpul masih belum mencukupi. Saya mengharapkan dukungan yang lebih besar lagi untuk Dana Pandemi ini,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk mendukung beberapa inisiatif seperti pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan dalam bentuk dana ekonomi internasional untuk mendukung pemantauan patogen, pengembangan jaringan digital secara global, sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi perjalanan internasional, dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.
No Comments