BRIEF.ID – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Northeastern University (NEU) di Boston, Amerika Serikat (AS) menjajaki kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, penjajakan peluang kerja sama dengan salah satu universitas swasta terkemuka di Boston diperlukan untuk mengakselerasi ilmu pengetahuan terkait Artificial Intelligence (AI) dan pengembangannya secara berkelanjutan.
“Kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata Bali. Apalagi Bali adalah magnet wisatawan mancanegara yang terkenal dengan kekayaan warisan budaya dan bentang alam yang menakjubkan,” kata Sandiaga melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/4/2024).
Ia mengatakan, lingkup kerja sama yang diharapkan, di antaranya studi banding, inisiatif riset gabungan, peningkatan kurikulum, dan kemitraan industri.
Dikatakan, melalui upaya penjajakan kerja sama dengan institusi internasional seperti Northeastern University akan meningkatkan kapabilitas Politeknik Pariwisata Bali, khususnya kualitas pendidikan dan pelatihan bidang pariwisata di Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan,” ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, untuk mempercepat kolaborasi antara Politeknik Pariwisata Bali dengan Northeastern University, Sandiaga mengusulkan adanya kurikulum pascasarjana berbasis proyek, pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui lokakarya penelitian atau networking, dan memfasilitasi kunjungan belajar bagi mahasiswa NEU ke Bali.
“Kami berharap peluang kerja sama ini bisa terjalin sehingga memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, Northeastern University dan tentunya Politeknik Pariwisata Bali,” katanya.
Sementara itu, Dunton Family Dean of Northeastern University’s D’Amore-McKim School of Business, David de Cremer, juga melihat adanya peluang besar dalam industri pariwisata dan kreatif yang berkaitan erat dengan penerapan AI. David berjanji akan menyusun kurikulum yang akan melibatkan AI.
“Kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu AI dan bagaimana AI dapat diterapkan pada hal ini. Jika hal ini relevan dari sudut pandang Indonesia, kami akan bekerja sama,” kata David.
No Comments