BRIEF.ID – Indonesia meraih investasi senilai US$7 miliar dari British Petroleum (BP) untuk proyek pengembangan lapagan gas di Papua Barat.
Pernyataan itu, disampaikan Presiden Prabowo Subianto, usai menghadiri pertemuan dengan 19 tokoh CEO Roundtable Forum yang berlangsung di Lancaster House, London, Kamis (21/11/2024).
“Tadi pagi dengan pimpinan dari BP dan beberapa perusahaan lain. Total mereka sudah berkomitmen untuk investasi senilai US$8,5 miliar, sekitar US$7 miliar dari BP, US$1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain,” kata Prabowo melalui siaran dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden, di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Komitmen investasi itu juga diumumkan BP melalui keterangan resmi perusahaan yang terbit di London hari ini. Kerja sama Indonesia-BP dinamakan sebagai proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC).
Dalam keterangannya, CEO BP Murray Auchincloss, memperkirakan dapat menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan, yang akan membantu memenuhi kebutuhan energi di kawasan Asia yang terus berkembang.
Proyek Tangguh UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari di Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS).
“Proyek ini, bertujuan untuk meningkatkan perolehan gas di fasilitas Tangguh LNG di wilayah setempat. Lapangan Ubadari dijadwalkan dimulai pada tahun 2028,” kata Murray Auchincloss.
Proyek tersebut juga diharapkan menyerap sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal, dengan kemungkinan kapasitas lebih besar, mengingat potensi penyimpanan CO2 yang besar di daerah tersebut.
Selain itu, lanjut Murray, Tangguh CCUS diproyeksikan menjadi proyek CCUS pertama yang dikembangkan dalam skala besar di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmennya, BP juga berfokus pada pengembangan tenaga kerja lokal, dengan 99 persen tenaga kerja operasional Tangguh merupakan warga negara Indonesia, termasuk 70 persen di antaranya berasal dari Tanah Papua.
“Tangguh juga berkomitmen untuk mencapai target 85% tenaga kerja asal Tanah Papua pada tahun 2029,” ungkap Murray.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan proyek ini sebagai proyek strategis nasional, yang merupakan kelanjutan dari pengembangan Tangguh LNG setelah penambahan train LNG ketiga pada 2023, yang meningkatkan kapasitas likuifaksi LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Dia menambahkan, BP sangat menghargai kerja sama yang berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra lainnya, serta berharap dapat terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di kawasan Asia.
No Comments