BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhempas dari level 8.000 seiring tekanan jual yang dilakukan investor, sehingga lebih dari 500 saham turun harga.
Pada penutupan sesi I perdagangan saham di BEI, IHSG terkoreksi 2,22% atau 180,46 poin ke level 7.944. Sebelumnya di awal perdagangan, IHSG dibuka menguat 0,10% atau 7,96 poin ke posisi 8.132.
Sepanjang 3 jam perdagaqngan, IHSG terpantau bergerak fluktuatif dan lebih banyak berada di zona merah. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.140, dan level terendah di 7.936.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 571 saham turun harga, 118 saham naik harga, dan 115 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Sepanjang sesi I perdagangan, volume saham yang ditransaksikan mencapai 23,104 miliar, dengan frekuensi sebanyak 1.645.759 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp13,977 triliun.
Saham-saham di seluruh sektor mengalami tekanan jual, namun sejumlah saham unggulan terpantau bertahan di zona hijau, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Saham BBCA terpantau menguat 1,37% atau Rp100 menjadi Rp7.400 per lembar, UNTR melesat 3,56% atau Rp925 menjadi Rp26.900 per saham, dan INDF naik 0,35% atau Rp25 menjadi Rp7.100 per lembar.
Pelemahan IHSG dipengaruhi sentimen luar negeri seiring menguatnya sinyal pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed), dan kembali memanasnya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS)dan Tiongkok.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) dalam 2 kali pertemuan di sisa tahun ini, yakni pada Oktober 2025 dan Desember 2025.
Sementara perundingan dagang AS-Tiongkok yang tak kunjung mencapai kesepakatan, dikhawatirkan akan berujung pada penerapan tarif baru antarkedua negara per 1 November 2025.
Untuk perdagangan akhir pekan ini, IHSg diprediksi masih berada di zona merah dan bergerak di kisaran level support 7.880 dan level resistance di 8.000. (jea)


