BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (9/5/2025), tapi masaih dibayangi aksi ambil untung (profit taking).
Pada sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,32% atau 21,70 poin ke level 6.849. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,40% atau 3,05 poin ke posisi 766,81.
Hingga pukul 11:00 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level 6.843. Sepanjang 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.882 dan level terendah di 6.833.
Data BEI menunjukkan sebanyak 242 saham naik harga, 312 saham turun harga, dan 231 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Adapun volume saham yang ditransaksikan mencapai 8,720 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 604.169 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp4,276 triliun.
Pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen global, seiring fokus pelaku pasara terhadap perkembangan rencana negosiasi perdagangan AS-Tiongkok.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan mitranya dari Tiongkok direncanakan bertemu di Swiss pada akhir pekan ini, untuk membahas kerja sama perdagangan dan ekonomi.
Selain itu, pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen neegatif pelaku pasar terhadap data cadangan devisa Indonesia periode April 2025, yang mengalami penurunan tajam menjadi sebesar US$152,5 miliar dolar AS.
Terkait dengan itu, investor diminta mewaspadai potensi profit taking, seiring libur panjang bursa selama 4 hari untuk merayakan Hari Raya Waisak 2569 BE pada 12-13 Mei 2025.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak mendatar ddengan kecenderungan menguat, di kisaran level support 6.830 hingga level resistance di 6.880. (jea)