BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok mengikuti pelemahan bursa Asia setelah sempat dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (6/1/2025).
Pada awal sesi I perdagangan, IHSG dibuka menguat 0,16% atau 11,69 poin ke level 7.176. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga naik 0,16% atau 1,38 poin ke posisi 839,16.
Meski demikian, IHSG perlahan berbalik arah dan tertekan ke zona merah. Hingga pukul 9:45 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 7.129, bahkan sempat menyentuh level terendah di 7.125.
Berdasarkan data perdagangan BEI, sebanyak 260 saham terpantau turun harga, 217 saham naik harga, dan 172 saham tidak mengalami penurunan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 8,489 miliar lembar, dengan frekuensi sebesar 347.344 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp2,154 triliun.
Pelemahan IHSG mengikuti pergerakan Bursa saham Asia yang mayoritas dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo melemah 472,78 poin atau 1,19% ke level 39.421,75, indeks Shanghai Composite di Bursa Shanghai merosot 15,71 poin atau 0,49% ke posisi 3.195,72, sedangkan indeks Straits Times di Bursa Singapura menguat 17,42 poin atau 0,46% ke 3.819,25.
Pelemahan bursa saham Asia antara lain dipengaruhi ketidakpastian politik di Korea Selatan (Korsel), dan kebijakan terbaru Kementerian Perdagangan China, yang berencana membatasi ekspor pada teknologi tertentu untuk membuat komponen baterai dan memproses mineral penting seperti litium dan galium.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi akan mencoba level resistance dengan menembus level 7.200, namun jika gagal IHSG cenderung bertahan di level support 7.100.