Hilirisasi Sektor Pertanian Dorong Pertumbuhan Ekspor Nasional

BRIEF.ID – Hilirisasi sektor pertanian sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekspor, meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ekonomi lokal dan membuka lapangan kerja baru.

Selama ini Indonesia cenderung mengekspor komoditas mentah yang kemudian diolah negara lain sehingga menghasilkan nilai tambah berlipat.

Padahal hilirisasi sektor pertanian sangat strategis untuk meningkatkan ekspor Indonesia, karena produk pertanian yang diolah (processed products) memiliki nilai tambah tinggi, daya simpan lebih lama, dan daya saing lebih kuat di pasar global dibanding bahan mentah.

“Kita dorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekspor. Selama ini, kita ekspor komoditas dan diolah negara lain, lalu mereka mengekspor dengan nilai puluhan kali lipat. Kini saatnya Indonesia memimpin hilirisasi komoditasnya sendiri,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (3/10/2025).

Mentan mengatakan, pemerintah telah menyiapkan skema investasi sebesar Rp 371,6 triliun untuk memperkuat program hilirisasi pertanian, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Kebutuhan anggaran sebesar itu akan dipenuhi melalui kombinasi pembiayaan dari kredit usaha rakyat untuk petani, badan usaha milik negara, serta keterlibatan sektor swasta dalam skema pembiayaan bersama.

Rincian investasi Rp 371,6 triliun terdiri atas dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 189,462 triliun atau 51%, swasta Rp 92,966 triliun atau 25%, serta BUMN Rp 89,172 triliun atau 24%.

“Komoditas perkebunan yang akan dihilirisasi Kementerian Pertanian antara lain kelapa dalam, kakao, mete, kopi, tebu, kelapa sawit, lada/pala, dan ubi kayu,” jelas Mentan.

Sektor pertanian terus menunjukkan kinerja positif. Tidak hanya produksi, ekspor komoditas pertanian juga menunjukkan pertumbuhan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh signifikan sebesar 38,25% pada Januari-Agustus 2025 dengan nilai sebesar US$ 4,57 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 3,30 miliar. (Ant/nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Jatuh ke Zona Merah, Berikut 10 Saham Top Looser

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Melemah Lewati Level Rp16.750, Investor Kembali Borong Dolar AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah hingga melewati...

Harga Emas Antam Anjlok Rp29.000 Setelah Sentuh Level Rp2.351.000 per Gram

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...

IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan...