BRIEF.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan fokus pada segmen berkualitas atau profitable untuk mencapai target kinerja tahun 2024 di tengah ketidakpastian global.
Pernyataan itu, disampaikan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers paparan kinerja Triwulan II 2024 BSI, melalui Zoom, di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Menurut dia, khusus yang meningkatkan penyaluran pembiayaan, BSI akan fokus pada segmen consumer (griya dan mitra guna), retail dan UMKM, serta gadai emas.
“BSI tentu akan fokus pada segmen pembiayaan yang berkualitas atau yang profitable seperti consumer dalam hal ini, griya dan mitra guna, retail dan UMKM, juga gadai emas karena ini menjadi produk pembiayaan unggulan BSI,” kata Hery.
Dia mengungkapkan, BSI selalu mengikuti guidline untuk penyaluran pembiayaan, pada portofolio yang telah ditetapkan, untuk menjaga risiko. Dengan cara ini, pembiayaan yang disalurkan terarah pada sektor yang tepat, dan prudent, serta inline dengan Good Corporate Governance (GCG)
“Kami juga tetap menjaga tingkat persaingan yang sehat, dengan bunga yang terjangkau atau harga yang kompetitif dan menumbukan bisnis dana murah,” ujar Hery.
Dengan menerapkan kebijakan yang terarah, volume tabungan BSI kini telah masuk urutan ke-5 terbesar nasional. Nasabah BSI bertambah dengan cepat dari merger sampai saat ini yang sudah mencapai lebih dari 6 juta.
“Ini menunjukan kerja cepat BSI untuk menambah nasabah baru, kalau dihitung-hitung bisa sekitar 2 juta setiap tahun,” ungkap Hery.
Dia menjelaskan, ada beberapa program yang diterapkan BSI untuk meningkatkan jumlah nasabah. Pertama, punya phisical present melalui renovasi dan penambahan kantor cabang, serta penempatan kantor cabang di lokasi yang tepat.
Kedua, menambah jumlah ATM BSI agar lebih luas menjangkau nasabah dan masyarakat. Pada saat merger, jumlah ATM BSI hanya sekitar 2,5 juta dan saat ini sudah bertambah menjadi lebih dari 4 juta.
Ketiga, memperkuat branding kita tidak hanya di kota besar tapi juga di daerah sampai ke tingkat kabupaten/kota. Selain bekerja sama dengan pemerintah di tingkat kabupaten/kota.
“BSI juga bekerja sama dengan universitas besar untuk literasi keuangan tentang ekonomi syariah dan keuangan syariah, sehingga BSI semakin dikenal, jadi bisa meningkatkan jumlah nasabah,” tutur Hery.
Keempat, BSI melakukan even besar, yaitu BSI International Expo di tahun ini, untuk meghadirkan dan memfasilitasi ekosistem syariah yang lengkap, mulai dari UMKM, industri, hingga keuangan syariah.
“Ini adalah expo pertama yang kita lakukan dalam cakupan internasional, dan menghadirkan ekosistem syariah yang lengkap. Manfaatnya tidak hanya meningatkan awarness tentang BSI, tetapi juga meningkatkan pembukaan rekening baru,” tutur Hery.
Kelima, BSI juga meningkatkan imporvement dari BSI Global dan digital banking BSI untuk membuat nasabah dan masyarakat lebih mudah mengakses BSI. Saat ini, BSI punya lebih dari 1.100 cabang dengan ditopang digital banking yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
“Dengan berbagai upaya ini kami optimistis dapat melalui masa-masa sulit yang dipengaruhi ketidakpastian ekonomi global, yang sudah kita lihat juga dampaknya di Indonesia,” ujar Hery.
No Comments