BRIEF.ID – Gunung Semeru di Jawa Timur meletus pada Selasa (14/5/2024) dihi hari dengan mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 600 meter.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, mengatakan tercatat sebanyak 15 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 mm dan lama gempa 81-133 detik pada Selasa (14/5/2024) mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB.
Kemudian satu kali gempa Guguran dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 62 detik, serta enam kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 43-62 detik.
“Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Selasa, 14 Mei 2024, pukul 04.56 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut,” kata Sigit, dalam keterangan tertulis, yang dikutip Antara, Selasa (14/5/2024).
Terkait dengan letusan tersebut, Gunung Semeru ditetapkan masuk status Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,”
Gunung Slamet berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, dan memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). (Jeany Aipassa)