Gunernur BI Indikasikan Terbuka Peluang Penurunan BI-Rate

October 18, 2024

BRIEF.ID – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengindikasikan terbuka peluang penurunan suku bunga acuan, atau BI Rate. Hal itu, bergantung pada prospek inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

“Ruang penurunan suku bunga itu masih terbuka. Besarannya berapa, timingnya kapan, akan kami lihat prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024, di Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI-Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Menurut Perry, BI tidak menurunkan BI-Rate pada bulan Oktober 2024, karena mempertimbangkan dampak ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang telah berimbas pada stabilitas nilai tukar rupiah.

“Oleh sebab itu, fokus kebijakan moneter jangka pendek pada stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” ungkap Perry.

Dia menjelaskan, BI terus memperkuat respons bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Adapun penguatan strategi operasi moneter pro-market, dilakukan untuk menarik berlanjutnya aliran masuk modal asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

Sedangkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dilakukan dengan menjaga struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk daya tarik imbal hasil bagi aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik.

“Mencermati dinamika global dan juga perlunya kita bersama mendorong pertumbuhan ekonomi maka untuk kebijakan moneter stance-nya atau arahnya mulai seimbang antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry.

Selain itu, lanjutnya, BI juga mengoptimalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

BI juga memperkuat strategi transaksi term-repo dan swap valas yang kompetitif, dan memperkuat peran Primary Dealer (PD) untuk makin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan transaksi repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar.

No Comments

    Leave a Reply