BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, BUMN siap menjadi pembeli siaga atau off taker bahan pangan pokok dalam rangka mengantisipasi krisis tahun depan.
“BUMN siap menjadi pembeli siaga bahan kebutuhan pokok pada tahun depan. Syaratnya adalah perlu disertai penugasan yang jelas dari pemerintah kepada BUMN pelaksana fungsi off taker itu,” kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Ia mengatakan, penugasan diperlukan agar para pemimpin di BUMN pelaksana off taker tidak ragu dan khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.
“Bulog dapat menjadi stabilisator harga. Ketika Bulog mengambil barang bahan makanan pokok, ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar, karena harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan. Dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda,” kata dia.
Mekanisme pelaksanaan fungsi off taker, lanjutnya, harus diatur agar terdapat dana besar, dimana dana itu disimpan di Perhimpunan Bank – bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga murah. Dengan dana itulah, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapan pun, baik pada saat harga naik maupun turun.
“Nanti, Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah. Misalnya padi, jagung, tebu dan lain-lain. Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” jelas dia.
Menurut Erick, peran BUMN pada ketahanan pangan merupakan bentuk antisipasi untuk menekan harga pangan. Tingginya potensi inflasi pada tahun depan dapat disebabkan oleh dua sumber yaitu tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melonjaknya harga pangan.
“BUMN harus membantu kementerian lain, bagaimana mengintervensi kebutuhan pangan yang naik turun. Tetapi tetap dengan penugasan yang jelas, mana orientasi pasar dan mana penugasan yang memang bukan pasar. Salah satu mekanisme yang didorong adalah bagaimana agar ada dana besar ditempatkan di Himbara dengan bunga rendah, lalu ID Food dapat ditugaskan sebagai market, dan Bulog sebagai stabilisator,” kata dia .
Kondisi rantai pasok dunia diperkirakan masih terganggu pada tahun depan. Karena itu salah satu kunci agar bisa bertahan, kata dia, Indonesia harus mampu menjaga kondisi supply chain atau rantai pasok pangan nasional. BUMN siap turut menjaga ketahanan pangan nasional.
No Comments