Makassar, 22 Februari 2019 – PT Pegadaian (Persero) melaksanakan kegiatan audiensi dengan Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memperkuat sinergi antara perseroan dengan pemerintah daerah.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto bertandang ke Sulawesi Selatan tidak hanya melaksanakan kegiatan audiensi, tapi juga dalam rangka meninjau berjalannya program Pegadaian Bersih-Bersih, yang kembali hadir di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Kuswiyoto juga menemui Walikota Makassar Danny Pomanto. Program ini merupakan bentuk kerja nyata Pegadaian dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dengan memilah sampah menjadi tabungan emas.
Kuswiyoto hadir untuk meninjau pembangunan bank sampah di Makassar, Jumat (22/2). Ia mengatakan bank sampah tersebut merupakan yang ke-15 yang sudah dibangun perseroan di berbagai kota di Indonesia.
“Ini merupakan bank sampah kedua di Kota Makassar, yang sebelumnya sudah dibangun di Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalae, Makassar pada Bulan Desember tahun lalu. Kalau ditotalkan bank sampah yang sudah dibangun di seluruh Wilayah Indonesia sebanyak 15 bank sampah. Dengan adanya Pegadaian Bersih-Bersih ini kami berharap masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto di Makassar. Adanya bank sampah ini dapat mengatasi potensi kerusakan lingkungan dan sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.
Tidak hanya memilah sampah menjadi tabungan emas, Kuswiyoto menambahkan bahwa Program Pegadaian Bersih-Bersih juga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, dan memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan lingkungan yang baik dan benar. Program ini merupakan bentuk dari CSR (Corporate Social Responsibility) Pegadaian Bersih-Bersih yang terdiri dari tiga program yaitu Pegadaian Bersih-Bersih Lingkungan (Pro Planet), Bersih-Bersih Administrasi (Pro Profit), dan Bersih-Bersih Hati (Pro People).
“Nantinya untuk proses memilah sampah menjadi emas, masyarakat akan diberikan pembekalan terlebih dahulu, tentang cara memilah sampah yang baik dan benar,” kata Kuswiyoto.
Pembangunan bank sampah kedua di Kota Makassar ini untuk mengurangi jumlah sampah yang terus meningkat. Karena menurut data tahun 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kota Makassar yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.469.601 jiwa dengan luas wilayah 175,77km, memproduksi sampah sebanyak 100.000 ton/hari dan masih ada jumlah sampah tidak terkelola sebanyak 425.000 ton/hari.
Kinerja Kanwil VI Makassar Positif
PT Pegadaian (persero) Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar yang meliputi empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Ambon mencatatkan kinerja yang positif.
Hingga Desember 2018, Outstanding Loan (OSL) Pegadaian Kanwil VI Makassar sudah mencapai Rp4,6 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,2 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,39% secara year on year (yoy).
Kanwil VI Makassar juga mencatat di Desember 2018, nasabah Pegadaian aktif di Ibukota Sulawesi Selatan ini sebanyak 1.059.209 nasabah. Dengan omset Rp14,4 triliun dan total aset sebanyak Rp5,1 triliun.
“Untuk pendapatan usaha Kanwil VI Makassar tercatat sebesar Rp1,3 triliun, dengan laba usaha sebesar Rp664 miliar. Ini menunjukkan bahwa kinerja Kanwil VI Makassar selalu menunjukkan performa yang baik,” ujar Kuswiyoto.
No Comments