BRIEF.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengunjungi kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin (13/1/2025) untuk mendukung hilirisasi nikel.
Presiden Direktur IWIP, Xiang Binghe dihubungi di Ternate, Maluku Utara, mengatakan kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM adalah wujud dukungan pemerintah dan masyarakat Indonesia, khususnya di Halmahera Tengah, pada perkembangan Weda Bay Project guna memaksimalkan hilirisasi nikel.
“Tanpa dukungan tersebut, kawasan industri terintegrasi ini tak mungkin berkembang pesat, yang saat ini antara lain ditandai dengan jumlah karyawan yang telah mencapai 80 ribu lebih dan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi Malut,” ujarnya.
Dia menyebutkan kedatangan Rosan disambut langsung oleh Presiden Direktur IWIP, Xiang Binghe, Vice President Director IWIP Kevin He, Director IWIP Scott Ye, dan jajaran manajemen.
Rosan adalah anggota Kabinet Merah Putih ketiga yang mengunjungi Weda Bay Project dalam tiga bulan terakhir. Sebelum Rosan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengunjungi kawasan ini.
Karyawan dan manajemen di Weda Bay Project bangga dan bersyukur atas kunjungan Rosan, yang dinilai memberikan semangat bagi perusahaan untuk memaksimalkan hilirisasi di kawasan ini.
Selama berada di Weda Bay Project, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM mendapatkan penjelasan dari Presdir IWIP berkenaan dengan beragam produk olahan nikel yang diproduksi di kawasan Weda Bay Project.
“Menteri Rosan juga mengunjungi berbagai infrastruktur dan fasilitas, di antaranya power plant, pelabuhan, PT Huafei dan PT Huaneng,” ujarnya.
PT Huafei adalah perusahaan yang beroperasi di dalam kawasan Weda Bay Project yang memiliki proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) terbesar di dunia. Sedang PT Huaneng adalah perusahaan yang akan mengekspor prekursor nikel ke Amerika Utara dan Eropa pada 2025 ini. (Ant/nov)