BRIEF.ID – Dunia penerbangan internasional sedang berduka, seiring 6 kecelakaan pesawat yang terjadi menjelang akhir Tahun 2024. Tercatat 4 pesawat berasal dari maskapai penerbangan komersil.
Dalam 1 minggu, tepatnya periode 22-29 Desember 2024, tercatat 6 kecelakaan pesawat terjadi dan secara total menewaskan 229 orang.
Kecelakaan pesawat pertama terjadi di Gramado Brasil, pada 22 Desember 2024. Pesawat pribadi jenis Gramado Piper PA-42 jatuh setelah menabrak cerobong asap rumah akibat cuaca buruk. Tercatat 10 korban tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Pada hari yang sama, kecelakaan pesawat juga terjadi di lepas pantai Ras Al Khaiman, Uni Emirat Arab (UEA). Penyebab kecelakaan akibat kehilangan kontak radio, sehingga pesawat melakukan pendaratan darurat.
Pesawat ringan dari Jazirah Aviation Club itu membawa 2 orang yang kemudian ditemukan tewas di lokasi kejadian.
Selanjutnya kecelakaan terjadi pada pesawat Azerbaijan Airlines jenis Embraer 190, di dekat Kota Aktau Kazakhstan, pada 25 Desember 2024.
Sebanyak 38 orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut, dan 29 lainnya selamat. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Kemudian pada 28 Desember 2024, terjadi kecelakaan pesawat Air Canada AC 2258, di Bandara Halifax Stanfield, Kanada.
Pesawat jenis Haviland DHC-402 itu mengalami kerusakan roda pada saat pendaratan, namun berhasil melakukan pendaratan dan seluruh penumpang selamat.
pada 29 Desember 2024, terjadi 2 kecelakaan pesawat. Pertama, dialami pesawat jenis Boeing 737-800 dari maskapai KLM Royal Dutch KL 1204.
Kecelakaan terjadi di Bandara Sandefjord Torp, Norwegia akibat kegagalan sistem hidrolik pada pesawat. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Kedua, keccelakaan pesawat jeju Air yang juga dari jenis Boeing 737-800, di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel).
Kecelakaan pesawat Jeju Air merupakan yang paling tragis dari ke-6 kecelakaan pesawat di penghujung tahun 2024, karena menewaskan 179 orang, dan hanya 2 orang yang selamat.
Penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air disebut karena menabrak burung sesaar sebelum mendarat, namun penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan pihak terkait.