Sentimen Positif Ganjar-Mahfud Tembus Angka 72%, PDI Perjuangan: Wujud Dukungan Massif Rakyat

February 2, 2024

BRIEF.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan dukungan massif rakyat semakin meningkatkan sentimen positif capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Menurut dia, gerakan mahasiswa, akademisi, hingga seniman dan budayawan kepada Ganjar-Mahfud sebagai bentuk perlawanan atas penggunaan kekuasaan dan ketidakadilan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024, membuat dukungan kepada Ganjar-Mahfud terus mengalir.

Hal itu, memunculkan optimisme bagi PDI Perjuangan dan partai pengusung bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, akan memenangkan Pemilu 2024 dalam 1 putaran.

“Dukungan dari seniman dan budayawan besar Indonesia, seperti Slank, Iwan Fals, Mas Butet, juga Goenawan Muhammad yang menyuarakan kebenaran, semakin meyakinkan kami bahwa pemimpin yang memperjuangkan keadilan dan kepentingan rakyat seperti Ganjar-Mahfud justru akan mendapat dukungan massif untuk menang 1 putaran,” kata Hasto, dalam jumpa pers di DPP PDI Perjuangan, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Menurut dia, keyakinan itu juga didasarkan pada data internal yang menunjukkan sentimen positif Ganjar-Mahfud terus meningkat, bahkan sentimen positif Ganjar mencapai 72%.

“Share of voice Ganjar secara akumulatif bersama Mahfud di seluruh platform media sosial sudah mencapai 48%,” kata Hasto.

Sementara itu, sentimen negatif dan share of voice pasangan calon (paslon) lainnya cenderung negatif. Bahkan, terjadi arus balik dukungan kepada paslon 3 dibandingkan paslon 2.

Hasto mengungkapkan, data tersebut menunjukkan semakin banyak kekuasaan yang dipakai untuk menekan dan menyakiti nurani rakyat, semakin tinggi share of voice dan semakin positif sentimen kepada Ganjar-Mahfud.

“Jadi situasi sekarang berbalik akibat penggunaan kekuasaan yang berlebihan dan justru berhadapan dengan rakyat sendiri,” ungkap Hasto.

Didukung Rakyat
Hasto menegaskan, dukungan masyarakat yang terus meningkat kepada Ganjar-Mahfud yang selalu ditempatkan pada posisi terbawah dalam berbagai survei, menjadi peringatan bagi pemerintah dan penyelenggara Pemilu agar jangan main-main dengan suara rakyat.

Dalam situasi saat ini, lanjutnya, kepentingan bangsa dan negara harus diletakkan di tempat tertinggi dibandingkan kepentingan keluarga atau kelompok.

Jika tidak, penguasa dan penyelenggara Pemilu yang akan berhadapan dengan rakyat, yang tentunya tidak akan tinggal diam melihat penggunaan kekuasaan melalui tangan aparat dan ketidakadilan merajalela.

“Kita punya pengalaman ketika terjadi pergerakan mahasiswa pada 1998, aparat ABRI saat itu tidak netral, digunakan kekuasaan, presiden memilih menteri-menteri secara KKN, yang kemudian menciptakan krisis politik yang akhirnya mendorong gerakan mahasiswa dan rakyat, sehingga Pak Harto (Presiden Soeharto) mundur,” kata Hasto.

Dia juga memperingatkan bahwa situasi politik yang memanas saat ini, akan membuka ruang bagi pihak lain untuk memancing di air keruh.

“Jadi, tentu saja, kepentingan bangsa dan negara yang harus diutamakan dengan bijak dan dengan niat baik, dan itulah yang dilakukan Pak Mahfud sampai akhirnya memilih mundur dari jabatan Menko Polhukam,” tutur Hasto.

No Comments

    Leave a Reply