Debat Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud Wujudkan 1 Desa 1 Faskes, Kader Posyandu Dapat Insentif

February 2, 2024

BRIEF.ID – Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memberikan insentif berupa uang saku untuk kader posyandu dan layanan kesehatan jemput bola untuk meningkatkan kualitas kesehatan rakyat.

Dewan Pakar Program Kesehatan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Dripa Sjabana menyebut, kader posyandu berperan untuk mengatasi persoalan stunting di tengah masyarakat.

Selain kader posyandu, paslon nomor 3 itu telah menyiapkan program dukungan gizi dan pelayanan kesehatan pada periode kehamilan hingga menyusui untuk menurunkan angka stunting dan permasalahan kesehatan ibu dan anak lainnya.

“Mas Ganjar berpengalaman konkret membangun kesehatan masyarakat di Jawa Tengah, serta memastikan ibu dan anak mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima,” jelasnya di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Dia mengungkap beberapa program unggulan Ganjar-Mahfud terkait tema debat kelima Pilpres 2024 yang akan berlangsung pada Minggu (4/2/2024). Debat kali ini bertajuk, Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. Debat akan mempertemukan ketiga capres.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa saat menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar melaksanakan beberapa program untuk mengatasi stunting.

Program Ceting Ketan dan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) berhasil menurunkan angka stunting (2018: 24,4%, 2022: 11,95%); angka kematian ibu (2013: 118,62/100.000, 2022: 84,5/100.000); dan angka kematian bayi (20213: 10,41/1.000, 2022: 7,02/1.000).

“Jadi, untuk mencegah stunting bukan dengan cara memberikan susu gratis atau makan gratis. Hormat saya kepada seluruh Ibu di Indonesia yang paling memahami bagaimana mencegah stunting mulai dari janin hingga kelahiran dan 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kebutuhan itu yang akan kami dukung,” beber Dripa.
1 Desa 1 Faskes.

Menurut Dripa, akses fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan (nakes) untuk layanan kesehatan esensial di Indonesia belum merata. Ini tercermin dari skor Indonesia pada Laporan Pemantauan Global Cakupan Kesehatan Semesta 2023 Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Indonesia memperoleh skor 34 untuk sumber daya tenaga kesehatan atau berada pada rentang cakupan layanan rendah.
Untuk mengatasi hal itu, Ganjar-Mahfud menyiapkan beberapa program untuk memperbaiki kondisi tersebut.

Seperti Program 1 Desa 1 Faskes/Puskesmas Pembantu (Pustu), 1 Dokter/Nakes yang sesuai standar menjadi program yang akan dikerjakan Ganjar-Mahfud jika memenangkan Pilpres 2024.

Layanan Telemedicine
Pasangan Ganjar-Mahfud juga akan menggenjot program digitalisasi layanan kesehatan melalui telemedicine dan layanan konsul keliling (koling).

“Dengan layanan kesehatan yang ‘jemput bola’ dan mudah diakses, diproyeksikan kondisi kesehatan rakyat semakin baik, dengan upaya-upaya promotif dan preventif bisa betul-betul masif, berkesinambungan. Jangan sampai menunggu rakyat jatuh sakit,” papar Dripa.

Dikatakan, program-program tersebut realistis untuk dikerjakan, karena Ganjar memiliki rekam jejak di bidang kesehatan saat menjadi Gubernur Jateng selama dua periode.

“Layanan kesehatan semakin dapat dijangkau masyarakat. Misalnya, ada 71 puskemas baru dan lebih dari 16.634.000 rakyat kurang mampu menerima bantuan peserta jaminan kesehatan,” lanjut Dripa.

Layanan kesehatan di Jateng didukung sistem digitalisasi layanan kesehatan Telemedicine #SayDoc, Paijo GR, dan Teri Enak atau Integrasi Elektronik Rekam Medis.

Ganjar-Mahfud juga konsern dengan persoalan kesehatan mental.

Hasil Indonesia National Health Mental Survey tahun 2022 yang dirilis oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan 1 dari 3 remaja berusia 10-17 tahun mengalami masalah kesehatan mental.

“Penguatan kesehatan mental juga menjadi salah satu fokus program prioritas Ganjar-Mahfud,” pungkasnya.

No Comments

    Leave a Reply