Jokowi Sebut Presiden dan Menteri Boleh Kampanye dan Berpihak, Ray Rangkuti: Elektabilitas Paslon 2 Mandek

January 24, 2024

BRIEF.ID – Direktur Eksekutif  Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti, angkat bicara mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa presiden dan menteri boleh berkampanye serta berpihak pada pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertentu.

Ray menilai  pernyataan Jokowi  dipicu  elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka  (Prabowo-Gibran) yang mandek. Sementara itu,  elektabilitas pasangan  alon (Paslon) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) terus menanjak.

Disebutkan,  sejak dua minggu lalu Lingkar Madani telah memprediksi bahwa Jokowi akan secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada Paslon 2,  pada masa kampanye terbuka, jika hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran tetap mandek atau mengalami kemacetan.

“Sudah saya sampaikan, bahwa bila sampai tanggal 20 Januari tanda-tanda elektabilitas Paslon 2 tetap mandek, maka tak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada salah satu Paslon,” jelas Ray di Jakarta, Kamis (24/1/2024).

Dia mengatakan, hingga  Debat Keempat Pilpres 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran  macet, meskipun masih menempati urutan pertama dibandingkan Paslon 1 dan Paslon 3.

Hal itu, menunjukkan ketua partai, tim sukses, bahkan Prabowo dan Gibran sulit mendongkrak elektabiltasnya. Gimick gemoy pun makin sulit menjadi ikon elektabilitas.

Lebih sulit lagi karena performa Gibran pada  debat terakhir bagi Cawapres berakhir dengan kesan negatif paling tinggi di antara 3 Cawapres.

“Satu-satunya yang bisa mengangkat elektabilitas Paslon 2 hanyalah Pak Jokowi, sebagai bapak dari Gibran, yang menjadi Cawapres Nomor Urut 2,” kata Ray.

Dengan tingkat kepuasaan masyarakat yang masih relatif tinggi, seperti diungkapkan berbagai lembaga survei,  daya tarik Jokowi diyakini dapat meningkatkan elektabilitas Paslon 2.

Apalagi masa akhir kampanye semakin dekat, sehingga keterlibatan Jokowi dalam kampanye akan membuka kemungkinan untuk mengejar target Paslon 2 menang satu putaran pada Pilpres  2024. 

Prediksi  itu, akhirnya terbukti pada  Rabu (24/1/2023), ketika Jokowi  didampingi Capres Nomor 2 Prabowo Subianto, menyiratkan keinginan untuk terjun langsung berkampanye.

“Presiden tuh boleh lho kampanye, Presiden boleh memihak, boleh,” ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Meski demikian, Jokowi menyampaikan pejabat publik boleh berkampanye asalkan tidak menggunakan fasilitas negara.

“Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, masa berpolitik enggak boleh, menteri juga boleh,” kata Jokowi.

Pura-Pura Netral

Dalam pandangan Ray, pernyataan  Jokowi tersebut  lebih baik, dari pada pura-pura netral, padahal pada kenyataannya berbagai tindakan, peraturan, dan ucapan menunjukkan keterlibatan dalam pemenangan Paslon 2.

Menurut dia, dengan terlibat langsung dalam kampanye, maka pengawasan terhadap  Jokowi akan mudah dilakukan. Dengan begitu, hukum Pemilu bagi presiden aktif yang akan berkampanye dapat diterapkan.

“Dalam kampanye terbuka, Presiden harus terlebih dulu menyatakan cuti dari tugas kepresidenan,” kata Ray.

Dia menilai, pernyataan Jokowi mengenai presiden dan menteri dapat berkampaye dan berpihak tak hanya disebabkan kabar akan mundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam, tetapi lebih karena khawatir  elektabilitas Paslon 2 yang macet.

Ray menyampaikan, keinginan Jokowi untuk terjun langsung berkampanye juga untuk mencuri daya tarik Ganjar-Mahfud, yang semakin hari semakin menebalkan keyakinan rakyat pada komitmen mereka, yang sejalan dengan visi Jokowi, dari pada Paslon 2.

“Gerakan Ganjar-Mahfud yang turun dan bertemu rakyat, tetap santun menjaga demokrasi, serta penampilan yang mumpuni di Debat Capres-Cawapres menyebabkan pemilih yang masih ragu-ragu lebih banyak beralih kepada Ganjar dari pada ke Pak Prabowo,” tutur Ray.

Menurut dia, asosiasi mengenai Ganjar dan Jokowi yang sama-sama Presiden Rakyat akan makin menebal  seiring dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dan relawan yang dulu mendukung Jokowi.

Hal itu membuat target Paslon 2 untuk menang satu putaran sulit terwujud, bahkan bisa lebih menyulitkan di putaran kedua, sehingga tak ada pilihan bagi Jokowi selain harus turun lapangan.

“Jadi, selamat datang di dunia terbuka, Pak Jokowi,” ujar Ray.

No Comments

    Leave a Reply